CILEGON, iNews.id - Pemudik yang mengenderai sepeda motor tiba di Pelabuhan Ciwandan, Cilegon, Banten. Akibatnya, antrean motor kini mengular panjang hingga 4 kilometer.
Untuk mencegah penumpukan roda dua di pintu masuk pelabuhan Ciwandan, polisi melakukan penyekatan. Penyekatan dilakukan di simpang tiga penghujung Jalan Lingkar Selatan (JLS), sebelum memasuki jalan Anyer menuju Ciwandan.
Perwira Pengendali Pelabuhan Ciwandan, Kompol Ali Rahman menjelaskan penyekatan tersebut merupakan bagian dari pengalihan arus kendaraan roda dua dan angkutan barang di Jalan Anyer.
Nantinya sepeda motor dialihkan, agar antrean kendaraan dialihkan guna melintasi Kawasan Industri kemudian masuk ke arah JLS.
"Penyekatan dilakukan karena situasi di pelabuhan Ciwandan sudah penuh. Supaya tidak terjadi adanya crossing sepanjang jalur arteri, kita lakukan penyekatan untuk kendaraan roda dua dan angkutan barang," kata Ali ditemui di penghujung JLS, Kamis (20/4/2023).
Ali melanjutkan, mulai sejak pukul 22.00 WIB, antrean kendaraan roda dua meningkat hingga puluhan ribu. Dia menyebut panjangnya antrean mulai dari Pos Pengamanan JLS hingga JLS sepanjang 4 Kilometer (KM).
"Hari ini ada peningkatan kendaraan roda dua sehingga pemberlakuan penyekatan ini berlangsung mulai pukul 22.00 hingga 05.00 WIB pagi ini," katanya.
Terkait sistem penyekatan tersebut, Ali menegaskan hanya bersifat situasional. Keputusan ini diberlakukan jika kantong parkir tunggu pelabuhan Ciwandan sudah tidak mampu menampung antrean roda dua tersebut.
"Penyekatan ini sifatnya situasional. Tetapi mulai hari ini sampai besok, kemungkinannya kendaraan yang ada di sini akan dimeriahkan oleh kendaraan roda dua," kata Ali.
Pantauan MPI pada Kamis (20/4/2023) sekira pukul 04.55 WIB, antrean kendaraan roda dua terlihat ramai namun lancar di sekitar Jalan Anyer menuju Ciwandan.
Saat ini kepadatan antrean roda dua di pelabuhan Ciwandan, masih terpantau ramai. Meski volume kendaraan tetap menumpuk, namun situasi tetap terkendali berkat adanya sistem penyekatan di jalur sebelum menuju pelabuhan.
Editor : Nur Ichsan Yuniarto
Artikel Terkait