BENGKULU, iNews.id - Satu sirene tsunami milik Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Stasiun Geofisika Kepahiang, Provinsi Bengkulu, di Kota Bengkulu, bermasalah atau rusak. Ada tiga alat yang terpasang sebelumnya.
Rusaknya satu sirene tersebut diketahui saat aktivasi sirine tsunami yang dilakukan petugas BMKG Stasiun Geofisika Kepahiang, pada Sabtu, 26 Februari 2022, sekira pukul 10.00 WIB.
Tiga sirene itu terdapat di kawasan objek wisata Pantai Panjang Kota Bengkulu, tepatnya di areal Sport Center. Lalu, sirine di kawasan perkantoran Sekretariat Daerah Provinsi (Setdaprov) Bengkulu.
Tepatnya di depan Kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol), Provinsi Bengkulu, dan aktivasi sirene di kawasan Kantor Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bengkulu.
Kepala BMKG Stasiun Geofisika Kepahiang, Bengkulu, Litman mengatakan, untuk kondisi listrik dan radio TX Motorola di Kesbangpol dan PMI off, dinyalakan secara manual setiap sebelum aktivasi.
Selain itu, kata Litman, sirene tsunami di Kesbangpol, tidak berfungsi atau berbunyi ketika dilakukan aktivasi, meskipun kondisi listrik menyala tetapi radio tersebut off. Hal tersebut disebabkan adanya masalah pada radio.
"Sirene tsunami di Sport Center dan PMI berbunyi. Sirene tsunami di Kesbangpol tidak berbunyi. Sirine di Kesbangpol kondisi listrik menyala tetapi radio tersebut off, ada masalah pada radio," kata Litman, saat dikonfirmasi, Senin (28/2/2022).
Editor : Nani Suherni
Artikel Terkait