RIAU, iNews.id - Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror menyita empat bom berdaya ledak tinggi dari hasil penggerebekan di Gedung Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Riau, Sabtu (2/6/2018). Selain itu, Densus juga menyita sejumlah barang bukti lain. Sedikitnya ada enam jenis barang bukti yang diamankan, mulai dari bahan peledak hingga granat rakitan.
Kapolda Riau, Inspektur Jenderal Polisi Nandang mengatakan, keempat bom tersebut memiliki daya ledak tinggi, setara dengan bom yang meledak di sejumlah titik di Kota Surabaya, Jawa Timur, beberapa waktu lalu. "Ada beberapa barang bukti yang dikumpulkan, di antaranya empat bom yang siap untuk diledakkan," katanya dalam konferensi pers di Pekanbaru, Sabtu (2/6/2018) malam.
Informasi yang dihimpun, Densus 88 mendatangi dan menggeledah Gedung Fisipol Unri pada pukul 13.30 WIB. Dari penggeledahan itu, petugas mengamankan sejumlah barang bukti lain termasuk senapan dan granat rakitan.
Sedikitnya ada enam jenis barang bukti yang diamankan Densus 88. Berikut di antaranya:
1. Bom pipa besi yang sudah jadi dua buah.
2. Bahan peledak Triacetone Triperoxide (TATP) yang sudah jadi.
3. Bahan peledak lain seperti pupuk KN03, sulfur, gula dan arang.
4. Busur panah dua buah lengkap dengan anak panahnya delapan buah.
5. Senapan angin satu buah.
6. Granat rakitan satu buah.
Bahan peledak dan bom yang diamankan sengaja dirakit oleh tiga terduga teroris yang merupakan eks mahasiswa Unri. Ketiganya yakni, MNZ (33), warga Lubuk Sakat, RT/RW 8/4, Lubut Sakat, Perhentian Raha, Kampar Riau; OS alias K (32), dan RB alias D (34). Ketiganya merupakan alumni perguruan tinggi negeri tersebut masing-masing angkatan 2002, 2004, dan 2005.
Selain memiliki kemampuan membuat bom, mereka juga kerap membagikan cara membuat bom di link group Telegram dan menyerukan penyerangan terhadap kantor-kantor DPR dan DPRD Riau.
Editor : Himas Puspito Putra
Artikel Terkait