3. Diresmikan oleh Bung Karno
Pada 1963, Masjid Jami Al-Riyadh diresmikan oleh Bung Karno. Presiden pertama Republik Indonesia itu memberikan nama Khuwatul Ummah yang artinya kekuatan umat. Nama itu disematkan karena kondisi Indonesia kala itu sedang menjaga kemerdekaan.
Namun, guru Habib Ali Kwitang di Hadramaut meminta nama masjid tersebut diganti menjadi Masjid Al-Riyadh yang berarti Taman Surga. Tidak diketahui alasan perubahan nama tersebut.
4. Membantu Persembunyian Soekarno
Menurut cerita dari pengurus Masjid Jami Al-Riyadh, Soekarno pernah dicari dan dikejar oleh Belanda. Habib Ali Kwitang membantu persembunyian Soekarno dengan menempatkannya di masjid ini selama dua bulan.
Saat itu, Belanda tidak berhasil menemukan Soekarno. Masjid Jami Al-Riyadh juga banyak berkontribusi membantu kemerdekaan Indonesia.
Para tokoh penggerak kemerdekaan sering mengadakan pertemuan di masjid ini. Selain itu, Habib Ali Kwitang membantu Soekarno menentukan tanggal proklamasi kemerdekaan Indonesia.
5. Wisata Religi di Jakarta
Masjid Jami Al-Riyadh nampak tidak pernah sepi pengunjung. Banyak orang yang datang ke masjid ini untuk berziarah ke makam Habib Ali yang meninggal dunia pada 1968. Dia dimakamkan di dalam kompleks masjid ini bersama keluarganya, yaitu Habib Muhammad bin Ali Al Habsyi, Syarifah Ni’mah, Habib Abdurrahman bin Muhammad bin Ali Al Habsyi.
Peziarah banyak berdatangan dari berbagai daerah di Tanah Air, bahkan sejumlah pejabat pun ikut berziarah ke makam ini. Sehingga, pada 2020 Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Pusat mengusulkan tempat ini sebagai sentra wisata religi.
Nah, itu dia sejumlah fakta Masjid Jami Al-Riyadh yang perlu diketahui. Menarik untuk dikunjungi.
Editor : Kurnia Illahi
Artikel Terkait