Menurut dia, aksi teror itu menunjukkan kelompok garis keras hingga saat ini masih eksis dan memberikan ancaman terhadap kerukunan, kebersamaan dan keberlangsungan hidup manusia serta ancaman kepada negara. Motif yang dilakukan oleh kelompok tertentu itu bermacam-macam, mulai dari alasan ideologi, politik, ekonomi, budaya, etnik hingga penyimpangan pemahaman keagamaan.
"Ini peristiwa luar biasa atau extra ordinary yang antikemanusiaan. Hal luar biasa ini tentu tidak salah dikutuk. Tapi tidak cukup dengan hanya mengutuk semata," katanya.
Dia menyarankan harus ada langkah kolektif dari semua elemen bangsa, pemerintah, aparatur keamanan, dunia pendidikan, tokoh masyarakat dan tokoh agama, masyarakat dan orang tua. Diharapkan, sinergitas dari semua elemen ini menjadi daya tangkal preventif dan kuratif untuk jangka pendek maupun jangka panjang.
Editor : Maria Christina
Artikel Terkait