SIKKA, iNews.id - Lima penumpang Kapal Lambelu nekat melompat ke laut setelah mengetahui tiga anak buah kapal (ABK) diduga terjangkit virus corona, Selasa (7/4/2020). Kelima penumpang kapal itu hendak mudik ke Sikka.
Mereka lantas nekat menceburkan diri ke laut setelah mengetahui Bupati Sikka melarang kapal tersebut bersandar di Pelabuhan Lorens Say Maumere karena ada tiga ABK yang diduga terinfeksi corona.
Hal itu diketahui dari hasil tes cepat (rapid test) yang dilakukan petugas medis di atas kapal milik PT Pelni.
Dari rekaman video amatir yang diterima iNews, ratusan penumpang Kapal Lanbelu diliputi kecemasan. Ibu-ibu bahkan berteriak histeris ketika satu per satu penumpang nekat melompat ke laut.
Beberapa petugas yang mengawal perjalanan kapal juga tidak bisa berbuat banyak untuk mencegah penumpang agar tidak terjun ke laut.
Diperoleh informasi, aksi nekat kelima penumpang itu dilakukan karena para penumpang ini sudah 18 jam di atas kapal dan tak diizinkan Pemkab Sikka untuk bersandar. Penolakan kapal itu bersandar karena ada tiga ABK yang terjangkit virus corona.
Pantauan iNews, hingga Selasa malam ini Kapal Lambelu masih berlabuh di Teluk Maumere. Para penumpang yang berjumlah 238 orang belum diizinkan turun dari kapal.
Kapal Lanbelu ini bertolak dari Makassar dari Pelabuhan Baubau, Sulawesi Tenggara dengan tujuan akhir Pelabuhan Lorens Say Maumere.
Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo dalam suratnya tertanggal Selasa (7/4) kepada Direktur PT. Pelni di Jakarta melarang kapal penumpang milik Pelni itu untuk bersandar di pelabuhan Lorens Say Maumere.
"Tiga orang itu antara lain satu petugas kantin dan dua anak buah kapal (ABK) di kapal itu," kata Bupati Fransikus dalam surat yang ditujukan kepada Direktur PT Pelni di Jakarta itu.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait