KUPANG, iNews.id – Dua warga Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) dirawat intensif di rumah sakit umum daerah (RSUD) WZ Yohanes. Kedua pasien yakni, MY dan YF yang bekerja di salah satu badan usaha milik negara (BUMN) di Kupang.
Keduanya mengalami batuk dan pilek setelah pulang dari Jepang dan Korea, Senin (2/3/2020) lalu. Atas inisiatif sendiri, keduanya datang berobat ke rumah sakit.
Dokter RSUD WZ Yohanes, dr Hermi Indita Malewa mengatakan, kedua negara yang baru dikunjungi dua pasien itu sudah terinfeksi korona. Karena itu, kedua pasien ini langsung diperiksa khusus.
“Jadi, pasien ini sudah mengalami gejala batuk, pilek sejak di Indonesia. Sudah berobat tapi belum sembuh dan pergi ke Jepang dan Korea. Pulang dari sana, masih batuk pilek seperti biasanya. Mereka akhirnya atas inisiatif sendiri datang ke UGD,” ucapnya.
Dia mengatakan, kondisi kedua pasien itu masih dipantau di ruang khusus selama 14 hari sambil menunggu hasil laboratorium untuk memastikan penyakit yang diderita. "Sementara kita isolasikan dua pasien ini, tapi bukan di ruang isolasi khusus ya. Kita pisah dengan pasien lain. Kita pantau selama 14 hari," ujarnya.
Wakil Direktur Pelayanan RSU WZ Yohanes, dokter Stef Soka mengatakan, kedua pasien itu sebelumnya viral di media sosial positif terkena virus korona. “Tapi, kami nyatakan berita yang viral di media sosial itu tidak benar alias hoaks,” ujarnya.
Dia mengatakan, tim medis telah mengambil sampel berupa darah, dahak dan ingus dan dikirimkan ke Litbangkes di Jakarta untuk diperiksa dan dapat diketahui hasilnya selama 14 hari terinfeksi virus korona atau tidak.
“Masyarakat kami imbau untuk tidak menyebarkan berita hoaks dan tidak perlu panik yang berlebihan. Tetap menjaga stamina tubuh untuk menghindari virus yang kini melanda sejumlah wilayah di Indonesia,” ujarnya.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait