Ilustrasi stunting. (Foto: Okezone).

KUPANG, iNews.id - Penderita stunting atau anak-anak kerdil di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) mencapai 2.000 orang. Kondisi ini dikarenakan asupan gizi masyarakat di daerah tersebut yang kurang memadai.

Wali Kota Kupang, Hermanus Man mengatakan, gizi buruk dialami oleh ibu hamil dan anak-anak balita di masa pertumbuhannya. Inilah yang menyebabkan anak-anak di Kota Kupang mengalami stunting.

"Berdasarkan catatan Pemerintah Kota Kupang, ada 2.000 anak-anak penderita stunting," kata Hermanus saat dihubungi wartawan di Kota Kupang, NTT, Selasa (27/11/2018).

Menurut dia, selama proses kehamilan ibu sampai awal pertumbuhan anak, kecukupan gizi memang harus terpenuhi. Jika tidak, kondisi gagal tumbuh atau kerdil akan dialami oleh mereka.

Karena itu, orang tua harus memprioritaskan asupan gizi pada anak semenjak mereka balita. Untuk mengurangi prevalensi stunting, kata Herman, diperlukan komitmen orang tua terhadap kebutuhan gizi anak.

"Stunting tidak hanya dialami oleh keluarga yang miskin dan kurang mampu saja namun bisa juga dialami anak-anak dari keluarga yang mampu secara ekonomi," kata Herman.

Pemerintah Kota Kupang, ia menambahkan, akan terus mendorong ibu-ibu hamil dan para orang tua yang memiliki anak balita agar secara rutin melakukan pemeriksaan ke posyandu atau puskesmas.

"Ini dilakukan untuk upaya deteksi dini kekurangam gizi anak yang berdampak pada terjadinya stunting," ujarnya.


Editor : Andi Mohammad Ikhbal

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network