PEKANBARU, iNews.id - Upaya penangkapan harimau Sumatera bernama Bonita yang dilakukan tim gabungan penyelamat dari BBKSDA Riau, WWF, TNI-Polri, perusahaan dan masyarakat belum berhasil.
Berbagai cara sudah dilakukan dan berjalan lebih dari 2 bulan untuk menangkap harimau dengan nama latin Panthera Tigris Sumatrae ini.
Petugas telah memasang camera trap, box trap hingga memberikan makanan khusus. Namun, Bonita masih berkeliaran di kawasan perkebunan kelapa sawit.
Harimau Bonita diburu petugas sejak menerkam hingga tewas dua warga Kabupaten Indragiri Hilir, Riau.
Korban pertama merupakan karyawati perusahaan sawit bernama Jumati (33) pada awal Januari 2018. Korban kedua, seorang buruh bangunan asal Desa di Pulau Muda bernama Yusri Effendi (34) pada 10 maret.
Pembukaan hutan besar-besaran diduga menjadi penyebab harimau berkeliaran dan dengan mudah berhadapan dengan manusia.
Tim gabungan penyelamat harimau Sumatera mengimbau warga agar menghindari kawasan yang dinyatakan terlarang untuk beraktivitas.
Video Editor: Teza Ramananda
Editor : Dani M Dahwilani
Follow Berita iNewsRegional di Google News