LOMBOK TIMUR, iNews.id - Minimnya lapangan pekerjaan dan kesulitan ekonomi membuat mayoritas warga Desa Wanasaba, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) memilih menjadi tenaga kerja Indonesia (TKI). Kendati demikian, tidak sedikit warga yang mengalami nasib buruk saat bekerja di luar negeri.
Seperti yang pernah dialami Baiq Ulyani, mantan TKI dari Desa Wanasaba. Kisahnya bermula saat dia memutuskan kembali berangkat menjadi TKI ke Arab Saudi melalui agen tenaga kerja. Sesampai di Arab Saudi dia ditolak oleh penerima kerja karena surat yang dibawa tidak lengkap.
Paspor yang dibuatkan pihak agen ternyata bukan untuk tujuan bekerja di Arab Saudi. Akibatnya, Baiq menjadi tenaga kerja ilegal. Setelah hampir satu bulan nasibnya tidak jelas Baiq akhirnya dipulangkan ke Tanah Air. Kini, dia tidak lagi mempunyai keinginan untuk kembali menjadi TKI.
Baiq bersama Supriyatin yang juga mantan TKI saat ini memilih mengelola sanggar belajar yang diperuntukan bagi anak anak yang ditinggalkan oleh kedua orang tuanya karena menjadi TKI. Sanggar menjadi tempat bermain dan belajar bagi anak-anak yang jauh dari kedua orang tuanya.
Banyaknya warga yang menjadi TKI memang membantu perekonomian desa. Namun juga menimbulkan persoalan sosial di Desa Wanasaba. Banyak anak-anak yang ditinggalkan oleh kedua orang tuanya. Akibatnya anak anak kekurangan kasih sayang.
Sudah semestinya pemerintah setempat mencari terobosan untuk mengatasi persoalan ini. Menciptakan lapangan pekerjaan di Lombok Timur serta meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya menjadi salah satu solusi untuk mengatasi persoalan ini.
Video Editor: Widya Lisfianti
Editor : Dani M Dahwilani
Follow Berita iNewsRegional di Google News