JAMBI, iNews.id - Mempunyai rumah yang indah dan hidup layak menjadi impian bagi sebagian banyak orang. Namun tidak seperti yang dirasakan satu keluarga ini, mereka hidup di tengah tumpukan sampah selama 17 tahun, yang kondisinya sangat memprihatinkan.
Zahri, pria berusia 68 tahun hidup bersama anak dan istrinya di gubuk 2x3 Tempat Pembuangan Sampah Umum (TPSU), Kelurahan Bagan Pete, Kecamatan Alam Barajo, Kota Jambi.
Kondisi sang istri yang mengalami gangguan mental tak bisa berbuat banyak dalam membantunya mencari nafkah. Demi memenuhi kebutuhan hidup keluarganya, di usia yang tak lagi muda, Zahri harus bekerja keras mencari uang dengan menjadi pemulung sampah.
Dari sampah bekas yang dikumpul dan dijualnya kepada para pengepul, penghasilan yang diterima Zahri hanya berkisaran Rp30.000 hingga Rp50.000. Tak banyak yang diinginkannya. Dari hasil penjualan rongsokan, Zahri berharap dirinya bisa menyambung sekolah anaknya agar kelak menjadi orang sukses, berguna bagi keluarga dan bangsa. Dia pun terus berjuang menyekolahkan anaknya.
Video Editor: Khoirul Anfal
Editor : Dani M Dahwilani
Follow Berita iNewsRegional di Google News