Warga Malinau Tewas Ditembak Polisi, Keluarga Serahkan Barang Bukti ke Kapolres

MALINAU, iNews.id - Warga Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara, inisial LH (25), tewas ditembak polisi. Keluarga korban menyerahkan barang bukti pakaian yang dipakai korban ke Kapolres Malinau AKBP Andreas Deddy Wijaya.

Keluarga korban juga membuat Laporan Polisi (LP) penembakan tersebut di Polres Malinau, Senin (6/2/2023) malam didampingi kuasa hukum.

Baca Juga

2 Anggota TNI Ditangkap Bawa 20 Kg Sabu di Pontianak Diserahkan ke Polisi Militer

"Pihak keluarga didampingi penasihat hukum menyerahkan barang bukti berupa pakaian yang dikenakan almarhum saat kejadian," kata Pj Kasi Humas Polres Malinau, Aipda Subandi melalui pesan singkat, Selasa (7/2/2023). 

Subandi menuturkan, Kapolres Malinau melakukan pertemuan dengan keluarga korban. Dalam pertemuan itu, keluarga meminta kasus ini ditangani serius dan transparan.

Baca Juga

Keunikan Kelenteng Terapung di Tengah Laut, Hanya Satu di Dunia!

Kapolres Malinau AKBP Andreas Deddy Wijaya memberikan jaminan untuk mengawal penanganan kasus ini seadil-adilnya sesuai perintah Kapolda Kaltara Irjen Daniel Adityajaya.

Baca Juga

Polres Malinau Kondusif usai Digeruduk Massa, Wakapolda Kaltara Datangi Lokasi

"Pihak kepolisian akan mengawal proses hukum dengan transparan," tutur Subandi.

Penembakan yang menewaskan korban terjadi pada Minggu (5/2/2023) dini hari saat polisi menangkap pengedar narkoba.

Baca Juga

Alasan Penglipuran Dinobatkan sebagai Desa Paling Bersih di Dunia, Bebas Polusi Udara

Korban yang merupakan warga Desa Kaliamok, Kecamatan Malinau Utara, tertembak oleh anggota Satintel Brimob Polda Kaltara, Brigadir W.

Pada Minggu siang, Mapolres Malinau digeruduk ratusan massa yang meminta pertanggungjawaban polisi. 

Baca Juga

Warga Tewas Tertembak Polisi, Mapolres Malinau Digeruduk Massa Bawa Sajam

Terkait peristiwa ini, Brigadir W langsung diamankan Propam Polda Kaltara dan sedang menjalani pemeriksaan.

"Saat ini juga Brigadir W sudah dilakukan pemeriksaan dan penyelidikan lebih lanjut di Mapolda Kaltara," kata Subandi. 

Editor: Reza Yunanto