get app
inews
Aa Text
Read Next : 57 Perusuh Demo di Bandung Ditahan Polda Jabar, Dijerat UU ITE dan Penghinaan Bendera

Warga Demo Tolak Tambang di Parigi Moutong Tewas Tertembak, Kapolda Minta Maaf

Senin, 14 Februari 2022 - 13:46:00 WIB
Warga Demo Tolak Tambang di Parigi Moutong Tewas Tertembak, Kapolda Minta Maaf
Aksi demo warga tolak tambang di Parigi Moutong dengan menutup jalan Trans Sulawesi berujung bentrok dan seorang tewas tertembak. Kapolda Sulteng Irjen Pol Rudi Sufaryadi minta maaf. (Foto: iNews/Jemmy Hendrik)

PALU, iNews.id - Kapolda Sulawesi Tengah (Sulteng) Irjen Pol Rudi Sufaryadi menegaskan akan menginvestigasi kejadian warga tewas tertembak saat polisi membubarkan unjuk rasa penolakan kegiatan tambang emas di Desa Katulistiwa, Kecamatan Tinombo Selatan, Kabupaten Parigi Moutong. Atas nama pribadi dan institusi Polri, Kapolda memohon maaf kepada keluarga korban dan akan melakukan langkah-langkah konkret.

Kapolda menegaskan akan mengusut insiden yang menimbulkan korban jiwa atas nama Erfaldi (21) warga Desa Tanda, Kecamatan Tinombo Selatan. Siapa pun yang bersalah akan diganjar dengan hukuman sesuai peraturan Kapolri.

"Sangat disayangkan insiden ini. Namun kami bekerja profesional. Siapa pun bersalah akan kami hukum sesuai aturan dan perundang-undangan berlaku. Saya akan memeriksa seluruh anggota. Jika terbukti, akan diproses hukum sesuai dengan SOP kepolisian," ujarnya, Senin (14/2/2022).

Menurutnya, Kapolres Parimo dan Direktur Intel Polda Sulteng sudah berada di kediaman korban memberikan penguatan kepada keluarga. Korban jiwa atas nama Erfaldi (21) warga Desa Tanda, Kecamatan Tinombo Selatan.

Selain itu, anggota Sateskrim juga sudah memeriksa beberapa saksi. Begitu pun Kabid Propam telah memeriksa beberapa anggota yang bertugas membubarkan aksi blokade warga saat kejadian. Tidak hanya itu, beberapa senjata api petugas yang diduga digunakan untuk menembak korban juga telah disita.

Sebelumnya, massa menolak tambang dengan menggelar aksi memblokade jalan Trans Sulawesi selama 12 jam. Polisi lalu dikerahkan untuk membuka jalan dan karena mengganggu arus lalu lintas sekaligus jalur perlintasan sentral penghubung antarprovinsi. Yang mana aksi unjuk rasa ini sudah dilaksanakan tiga kali.

"Kapolres telah mengimbau demonstran sebanyak empat kali. Penutupan jalan dilakukan massa aksi sejak pukul 12.00-24.00 WITA yang berujung pada penindakan," kata Rudy.

Secara tegas, dia akan menuntaskan persoalan yang menimbulkan gejolak di tengah masyarakat, termasuk warga yang meninggal dunia karena tertembak dalam demonstrasi tersebut.

Editor: Donald Karouw

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut