get app
inews
Aa Text
Read Next : Tragedi Ponpes Al Khoziny Ambruk, 13 Korban Masih dalam Pencarian

Update Bencana di Bengkulu: 10 Tewas, 8 Hilang dan 12.000 Mengungsi

Minggu, 28 April 2019 - 12:48:00 WIB
Update Bencana di Bengkulu: 10 Tewas, 8 Hilang dan 12.000 Mengungsi
Foto dari udara yang mereka secara jelas dampak genangan air dari banjr bandang di Bengkulu. (Foto: dok iNews)

JAKARTA, iNews.id – Bencana banjir dan tanah longsor menerjang sembilan kabupaten/kota Provinsi Bengkulu. Peristiwa ini menyebakan puluhan ribu warga mengungsi, 10 meninggal dan delapan statusnya hilang dalan pencarian. Banjir dan longsor juga sebabkan sejumlah sarana dan prasarana umum rusak.

Informasi yang diperoleh iNews, daerah yang terdampak bencana banjir dan longsor yakni Kota Bengkulu, Kabupaten Bengkulu Tengah, Bengkulu Utara, Kepahiang, Rejang Lebong, Lebong, Seluma, Bengkulu Selatan dan Kabupaten Kaur. Musibah ini disebabkan tingginya curah hujan sejak Jumat (26/4/2019) hingga Sabtu (27/4/2019).

BPBD Provinsi Bengkulu juga mencatat dampak bencana yang kian meluas. Saat ini tercatat 10 orang meninggal, 8 hilang, 2 luka berat, 2 luka ringan, 12.000 mengungsi dan 13.000 jiwa terdampak bencana.


Sementara kerusakan fisik meliputi 184 rumah rusak, 4 unit fasilitas pendidikan, 40 titik infrastruktur rusak, meliputi jalan, jembatan, oprit, maupun gorong-gorong yang tersebar di 9 kabupaten/kota. Data dampak bencana ini dapat bertambah mengingat belum semua lokasi dapat dijangkau.


Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, saat ini banjir sudah surut di sebagian wilayah. Namun di daerah lainnya tergenang air.

Saat ini yang harus diwaspadai yakni bencana susulan yang mungkin timbul. Seperti munculnya penyakit kulit dikarenakan minimnya air bersih, gangguan ISPA dan lain sebagainya. Selain itu longsor dan banjir juga dapat berpotensi kembali terjadi jika curah hujan tinggi.

Sutopo memastikan, penanganan darurat bencana terus dilakukan. Gubernur Bengkulu Rohodin Mersyah telah memerintahkan seluruh jajaran SKPD agar mengerahkan potensi yang ada di daerah untuk membantu penanganan darurat bencana.

Gubernur juga telah melaporkan dampak bencana kepada Kepala BNPB Doni Monardo. Selanjutnya BNPB mengirimkan Tim Reaksi Cepat untuk mendampingi BPBD setempat dan memberikan dukungan dana siap pakai untuk operasional penanganan darurat.

“Kepala daerah yang wilayahnya mengalami bencana kami imbau segara menetapkan status darurat untuk mempercepat penanganan darurat,” ujarnya, Minggu (28/4/2019).

Saat ini, Posko Induk BPBD Provinsi Bengkulu telah didirikan, di Ruang Pusdalops. Selain itu juga didirikan posko pengungsian pada 12 titik lokasi. Rapat koordinasi akan terus dilakukan setiap hari.

Sementara di lokasi, upaya penyelamatan, pencarian korban dan evakuasi dilakukan dengan menggunakan perahu karet. Dapur umum juga telah didirikan dan melaksanakan pendistribusian makanan.

Pengerahan tenaga aparat Pemda, TNI-Polri, Lanal, Basarnas, Tagana, ACT, PKPU, MDMC, mahasiswa, Perkumpulan Organisasi Tionghoa Bengkulu dan organisasi lainnya.

“Perbaikan darurat untuk mengatasi jalur transportasi dan distribusi bantuan jadi prioritas. Pemerintah mengerahkan alat berat (escavator) agar akses jalan dapat dilalui.” Katanya.

Kendala yang dihadapi dalam penanganan darurat saat ini adalah sulitnya untuk menjangkau ke lokasi titik-titik banjir dan longsor dikarenakan seluruh akses ke lokasi kejadian terputus total. Koordinasi dan komunikasi cukup sulit karena aliran listrik banyak yang terputus.

Kebutuhan mendesak saat ini yakni tenda pengungsian, perahu karet, selimut, makanan siap saji, air bersih, family kid, peralatan bayi, lampu emergency, peralatan rumah tangga untuk membersihkan lumpur dan lingkungan, sanitasi, dan tenaga relawan.

Editor: Donald Karouw

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut