Tsunami Kecil Terjang Lombok, Sutopo: Ini Masih Gelombang Pertama
JAKARTA, iNews.id – Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan tsunami gelombang pertama sudah menerjang kawasan Lombok Timur dan dan Barat dengan ketinggian antara 10-13 cm.
Menurut Sutopo, tsunami tersebut merupakan gelombang pertama dan diperkirakan masih terjadi tsunami susulan kedua yang lebih tinggi sekitar 0,5 meter.
“Terkait tsunami ini, kami mengimbau kepada warga Lombok Barat bagian utara dan Lombok Timur untuk menjauh dari pantai karena diperkirakan tsunami akan menjangkau wilayah mereka,” kata Sutopo kepada iNews, Minggu (5/8/2018).
Hingga malam ini gempa masih berlangsung. Tercatat ada 14 kali gempa susulan. Menurut Sutopo, peringatan dini tsunami masih diaktivasi. “Peringatan tsunami itu dikeluarkan dua jam setelah gempa terjadi. Kita lihat gempanya cukup besar dan intensitas yang dirasakan hingga wilayah Bali, Mataram (8 MMI) ini sangat keras sekali. Diperkirakan Kota Mataram akan mengalami banyak bangunan rusak,” katanya.
Sutopo menjelaskan, potensi tsunami terjadi di pantai Lombok Barat bagian utara dengan status waspada dan pantai Lombok Timur bagian Utara dengan status Waspada. Waktu kedatangan tsunami diperkirakan pada 5/8/2018 pukul 18.48.35 WIB.
Status Waspada artinya Pemda yang berada di status Waspada memperhatikan peringanan dini dan segera mengarahkan masyarakat untuk menjauhi pantai dan tepian sungai.
BPBD telah memerintahkan masyarakat untuk menjauh dari pantai. Gempa dirasakan di Pulau Lombok, Pulau Sumbawa, Pulau Bali hingga Jawa Timur bagian Timur. Guncangan sangat keras dirasakan di Kota Mataram. Masyarakat berhamburan keluar rumah. Masyarakat berlalu lalang di jalan dengn kondisi gelap karena listrik padam. Selain guncangan gempa susulan dirasakan. Hingga saat ini telah ada 14 kali gempa susulan.
Berdasarkan analisis peta guncangan gempa dirasakan. Intensitas gempa di Kota Mataram VIII MMI, Karangasem VI MMI, Ubud V MMI, Denpasar IV MMI, Kuta IV MMI, Tabanan V MMI, Singaraja III MMI, Negara IV MMI, Banyuwangi III MMI, Jember III MMI, dan Malang II MMI.
Dengan melihat kondisi tersebut diperkirakan kerusakan bangunan banyak terjadi terjadi di Kota Mataram. Umumnya bangunan-bangunan yang dibangun dengan kurang memperhatikan kontruksi tahan gempa akan mengalami kerusakan jika terkena guncangan gempa dengan intensitas di atas VI MMI Apalagi saat ini di Kota Mataram intensitas gempa VIII MMI.
Editor: Kastolani Marzuki