get app
inews
Aa Text
Read Next : Sindikat Penipuan dan Penggelapan Truk Batu Bara di Jambi, 2 Orang Ditangkap 1 Diburu

Tradisi Bantai Adat di Jambi Jelang Ramadan, 120 Ekor Kerbau Disembelih

Rabu, 30 Maret 2022 - 13:17:00 WIB
Tradisi Bantai Adat di Jambi Jelang Ramadan, 120 Ekor Kerbau Disembelih
Daging sapi di lokasi tradisi Bantai Adat di Desa Rantau Panjang Kecamatan Tabir Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi, Rabu (30/3/2022). (Foto: Antara)

MERANGIN, iNews.id - Menyambut Ramadan, masyarakat Jambi menggelar tradisi 'Bantai Adat'. Kegiatan ini berlangsung di lokasi tanah adat, Dusun Baru, Desa Rantau Panjang, Kecamatan Tabir, Kabupaten Merangin, tepatnya di kebun sawit tepian Sungai Tabir, Rabu (30/3/2022).

Dalam acara tradisi tersebut, ada 120 ekor kerbau yang disembelih dan dagingnya laku terjual dalam kurun waktu empat jam.

"Ada ratusan kerbau yang disembelih sejak dini hari tadi, sekitar 120 ekor. Sampai pukul 08.00 WIB tadi daging sudah terjual habis. Tinggal sebagian jeroan yang masih dijual," ujar Awi (65) seorang warga peserta Bantai Adat, Rabu (30/3/2022).

Dia mengatakan, penyembelihan kerbau dilakukan pemilik kerbau dibantu tim pengurusan Bantai Adat sejak pukul 03.30 WIB. Tradisi ini digelar setiap tahun menjelang Bulan Ramadan yang berlangsung cukup meriah sejak Selasa (29/3/2022).

Kerbau-kerbau yang telah siapkan sehari sebelumnya ditambatkan dengan menggunakan 'kenikil'. Kemudian hewan tersebut disembelih lalu dikuliti serta dagingnya dipotong untuk dijual di lokasi tersebut. Uniknya pemotongan dilakukan secara massal.

Dagingnya kemudian digantung di tempat penggantungan yang sudah disiapkan dekat tiang tambatan dan lokasi penyembelihan. Warga yang ingin membeli langsung bertransaksi di meja-meja penjualan yang telah disiapkan.

"Alhamdulillah berjalan lancar, daging semua terjual. Harganya Rp150.000per kilogram," kata Awi.

Hal sama juga diungkapkan Jusuf yang mengaku baru pertama kali membawa kerbaunya ke ajang 'Bantai Adat'. Namun dia mengaku sudah sering hadir dan mengikuti acara tersebut.

"Saya baru pertama kali ini membawa kerbau ke acara Bantai Adat ini. Saya siapkan kerbaunya sejak dua bulan lalu untuk acara ini," katanya.

Kerbaunya menghasilkan sekitar 140 kilogram daging, belum termasuk jeroan dan tulang. Selain itu banyak juga warga yang membeli kepala kerbau termasuk tanduknya.

"Ada yang beli kepala kerbau juga, semuanya terjual," ucapnya.

Kegiatan Tradisi Bantai Adat masyarakat Tabir Merangin tahun ini berlangsung cukup meriah dan besar karena digandeng dengan kegiatan Pameran Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI).

Warga menyerbu lokasi 'Bantai Adat' yang sekaligus menjadi ajang UMKM dan pelaku usaha berjualan di lokasi tersebut. Cuaca yang bersahabat tidak turun hujan, membuat aktivitas warga cukup optimal memanfaatkan momen tradisi tersebut.

Gubernur Jambi H Al Haris dan Bupati Merangin H Mashuri turut hadir pada kesempatan itu dan berkomitmen mengangkat kearifan dan budaya lokal menjadi kekuatan daerah dalam meningkatkan perekonomian dan bangkit dari pandemi Covid-19.

"Kami akan dorong agar tradisi Bantai Adat ini menjadi agenda nasional. Kearifan lokal yang menjadi solusi bermasyarakat. Warga diharapkan bisa memasak daging pada Ramadan nanti. Ini perpaduan tradisi dengan kegiatan keagamaan yang kami pupuk terus di masyarakat," kata Gubernur Al Haris yang mantan Bupati Merangin.

Dia menyebutkan sangat banyak budaya Islam di Provinsi Jambi yang bisa diangkat menjadi agenda kegiatan nasional. Adat Melayu Islam di kawasan Tabir menurut dia luar biasa, karena sudah dilakukan dari dulu secara turun temurun.

Editor: Donald Karouw

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut