Tinjau Lokasi Terparah Gempa Lombok, Jokowi Bagikan Sembako dan Buku
LOMBOK UTARA, iNews.id - Presiden Joko Widodo meninjau langsung Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB) yang merupakan lokasi terparah akibat gempa berkekuatan 7,0 Skala Richter (SR) pada Minggu (5/8/2018) lalu.
Presiden beserta rombongan tiba di GOR Pemenang pukul 15.30 WITA dan segera menuju lokasi peninjauan di Posko Pengungsian Kantor Bupati Lombok Utara dan Lapangan Gondang, Kecamatan Gangga. Presiden juga melakukan musyawarah atau dengar pendapat dengan masyarakat yang terkena musibah serta menyerahkan sejumlah bantuan.
Presiden kemudian membagikan sembako dan buku bacaan serta alat tulis kepada korban gempa di Posko Penanggulangan Darurat Bencana (PDB) Gempa Lombok, Lapangan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara.
Pada kegiatan sosial itu, Presiden didampingi Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian, Kepala BNPB Willem Rampangilei, Menteri PUPR Basuki Hadimulyono dan juga Gubernur NTB TGKH Zainul Majdi.
Salah seorang balita bernama Rafa keluar dari kerumunan sesamanya yang menunggu bagian, bersama ibunya Ica, terlihat menenteng bingkisan sembako dan buku bacaan. "Alhamdulillah, dapat sembako, dikasih Pak Presiden," kata Ica, warga Penyembuan, Desa Tanjung, sembari menggandeng Rafa yang terlihat menenteng buku bacaannya.
Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Senin ini menyebutkan, 436 orang meninggal dunia akibat gempa bumi 7,0 SR itu. Korban meninggal dunia tersebar di Kabupaten Lombok Utara 374 orang, Lombok Barat 37 orang, Kota Mataram (9), Lombok Timur (12), Lombok Tengah (2), dan Kota Lombok (2).
Korban luka-luka tercatat 1.353 orang, dengan rincian 783 orang luka berat dan 570 orang luka ringan. Korban luka-luka paling banyak terdapat di Lombok Utara 640 orang.
Berdasarkan data Posko Tanggap Gempa Lombok, hingga Senin ini, tercatat 352.736 pengungsi dengan sebaran, di Kabupaten Lombok Utara 137.182 orang, Lombok Barat (118.818), Lombok Timur (78.368), dan Kota Mataram (18.368).
Selain korban jiwa, BNPB juga mencatat kerusakan fisik yang meliputi 67.875 rumah rusak, 606 sekolah rusak, enam jembatan rusak, tiga rumah sakit rusak, 10 puskesmas rusak, 15 masjid rusak, 50 musala rusak, dan 20 perkantoran rusak. Hasil sementara, kerusakan dan kerugian akibat gempa di NTB mencapai lebih dari Rp5,04 triliun.
Editor: Kastolani Marzuki