Saat meninjau pembangunan bendungan itu, Gobel mendapatkan laporan tentang kendala pembebasan lahan yang masih terhambat. Pembebasan lahan baru mencapai 20 persen. Sebagian besar yang belum dibebaskan justru ada di areal genangan.
"Masalahnya bukan pada harga, tapi pada sengketa kepemilikan lahan. Ini harus segera ada solusi. Jangan sampai menghambat progres pembangunan bendungan ini,” katanya.
Dari laporan pihak terkait, di lahan yang akan menjadi areal genangan itu sudah tak lagi ada penduduk.
Proyek pembangunan bendungan ini akan menyerap anggaran sekitar Rp 2,3 triliun rupiah. Pembangunan akan melibatkan sejumlah perusahaan seperti Hutama Karya, Istana Karya, Brantas Abipraya, Yodya Karya, Indra Karya, maupun Bumi Karsa.
Editor : Reza Yunanto
Follow Berita iNewsRegional di Google News