Tertimbun 9 Jam, 1 Korban Proyek Tol Manado-Bitung Tak Terselamatkan
MINAHASA UTARA, iNews.id – Setelah melakukan proses penyelamatan selama kurang lebih sembilan jam, kerja keras tim SAR gabungan akhirnya membuahkan hasil. Tim penyelamat menemukan satu korban lagi atas insiden robohnya proyek pengerjaan Jalan Tumaluntung di proyek tol Manado-Bitung.
"Kami mengevakuasi satu orang lagi atas nama Sugeng. Tapi kondisinya sudah meninggal dunia. Sekarang kami masih mencari satu korban tersisa,” kata Humas SAR Manado, Feri Ariyanto, Selasa (17/4/2018).
Dia mengatakan, jenazah Sugeng berhasil dievakuasi sekitar pukul 23.39 WITA. Jenazah kemudian dibawa menuju rumah sakit setempat. Petugas SAR gabungan bersama TNI dan Polri masih berjibaku di lokasi kejadian. Mereka masih melakukan pencarian terhadap satu pekerja lainnya, yakni Dadi, warga asal Bandung, yang belum diketahui kondisinya.
Sementara itu sebelumnya, Sekretaris Perusahaan PT Wijaya Karya, Puspita Anggraeni, sebagai pelaksana proyek tersebut dalam siaran persnya mengatakan, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk menyatakan bertanggung jawab penuh atas insiden robohnya bangunan bagian dari proyek jalan tol Manado-Bitung, sekitar pukul 14.00 WITA, Selasa (17/4/2018). Perseroan juga menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada masyarakat atas kejadian tersebut dan memastikan para korban mendapatkan penanganan terbaik.
Perseroan berkomitmen untuk memulihkan dan mengamankan lokasi serta menyelesaikan pekerjaan jalan tol Manado-Bitung, dengan memperhatikan aspek safety, quality, dan time delivery. Sesuai dengan prioritas dari Perseroan untuk berkontribusi pada percepatan pembangunan infrastruktur di Indonesia, serta memastikan insiden yang terjadi, tidak mempengaruhi target waktu penyelesaian proyek jalan tol Manado-Bitung.
"Kami bertanggung jawab penuh terhadap semua korban dan menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada masyarakat atas kejadian ini. Kami memastikan para korban mendapatkan penanganan terbaik," kata Puspita.
Editor: Donald Karouw