Tenda Pengungsian Korban Gempa Majene Diterjang Hujan Badai, Warga Berhamburan
MAJENE, iNews.id - Ratusan tenda pengungsi gempa di Kelurahan Rangas, Kecamatan Banggae, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, porak-poranda diterjang hujan badai, Minggu (17/1/2021). Kencangnya angin memorak-porandakkan kawasan Sport Centre yang menjadi lokasi pengungsian, membuat warga panik dan lari berhamburan untuk menyelamatkan diri.
Salah seorang pengungsi, Samsiah, mengaku hanya mampu pasrah sembari membawa cucunya ke tempat yang lebih aman.
"Saya cuma bisa pasrah, kalau tenda yang terbang dibawa angin, biarkan saja dulu, yang penting cucu saya tidak kena hujan, takutnya nanti sakit," katanya.
Tak hanya merusak tenda pengungsian, badai tersebut juga membuat seorang bayi yang baru saja lahir tiga hari lalu, terpaksa dilarikan ke rumah sakit.
Para pengungsi lain juga, tak mampu berbuat banyak, selain menyelamatkan orang tua ( Lansia ) dan anak-anak yang berada dalam tenda.
"Semua pengungsi di sini, tidak peduli lagi sama tendanya, karena mereka cuma berusaha untuk menyelamatkan keluarganya, utamanya anak-anak sama orang tua,” kata Samsiah.
Sebelumnya, Kepala BNPB Doni Monardo meminta agar masyarakat Mamuju, Sulawesi Barat tidak mudah terpengaruh dengan kabar bohong atau informasi hoaks yang beredar dan meresahkan warga terkait isu gempa bumi susulan yang jauh lebih besar di Sulawesi Barat (Sulbar).
Doni juga meminta warga tidak percaya hoaks bahwa pemerintah mengimbau untuk mengosongkan wilayah Mamuju karena akan ada gempa susulan.
“Jangan mudah percaya dengan informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan,” kata Doni saat meninjau lokasi terdampak gempa bumi Sulbar bersama Menteri PUPR Basuki Hadimuldjono dan Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, Mamuju, Sulbar, Minggu (17/1).
Doni menegaskan, pemerintah tidak pernah meminta masyarakat untuk keluar dari Mamuju. Informasi yang dikeluarkan oleh BMKG adalah agar warga menjauhi bangunan yang roboh.
Editor: Kastolani Marzuki