Tembus Pasar Eropa, Perajin Fosil Kayu di Lebak Raup Jutaan Rupiah

LEBAK, iNews.id – Perajin kayu fosil di Kabupaten Lebak, Banten meraup untung berlipat di masa pandemo Covid-19. Tak hanya warga lokal, produk usaha mereka dari fosil kayu ternyata diminati warga mancanegara dan telah menembus ekspor Eropa.

Kerajinan kayu fosil tersebut berada di Desa Pasir Kupa, Kecamatan Kalanganyar, Lebak. Di tangan para perajin, kayu fosil atau batu fosil diolah dan dijadikan benda seni bernilai jutaan rupiah.

Baca Juga

Warga Lebak Divaksin Covid-19 Dapat Beras 5 Kg

Perajin kayu fosil, Topan Prayatna mengatakan, kayu fosil maupun batu fosil diolah dengan menggunakan alat potong dan alat pemilah lainnya. Batu-batu yang dulunya adalah batang pohon yang sudah tertanam jutaan tahun itu diambil di wilayah setempat.

“Pasanya sudah tembus Eropa, seperti Prancis. Tapi, sebagian besar masih di Asia Tenggara seperti Malaysia, Filipina, Singapura,” katanya, Minggu (22/8/2021).

Baca Juga

Desa Ini Didorong Jadi Sentra Kerajinan Bambu Berbasis Modern di Blora

Dia menjelaskan, biasanya para buyer memesan batu fosil untuk keperluan hiasan dan koleksi. Ada juga yang memesan untuk keperluan perlengkapan hotel, seperti wastafel, lantai dan dinding. 

Untuk penjualan biasanya dilakukan secara online. Meski di masa pandemi, penjualan batu fosil terbilang tetap lancar.

“Untuk kerajinan kayu fosil dan batu fosil harganya mulai dari Rp200.000 hingga Rp10 juta tergantung tingkat kesulitan dan keunikan dari batu tersebut,” katanya.

Dia berharap pandemic Covid-19 yang tengah melanda dunia tak terkecuali Indonesia bisa segera berakhir, sehingga usaha kerajinan kayu fosil maupun batu fosil bisa kembali seperti semula. 

Editor: Kastolani Marzuki