get app
inews
Aa Text
Read Next : Tanggul Jebol, Ratusan Rumah di Batubara Terendam Banjir

Tanggul Sungai di Sulbar Jebol, Ratusan Warga Terancam Terisolir

Jumat, 04 Mei 2018 - 19:09:00 WIB
Tanggul Sungai di Sulbar Jebol, Ratusan Warga Terancam Terisolir
Tanggul Sungai Lariang yang dibangun mencapai miliaran rupiah jebol, Kamis (4/5/2018). Ratusan warga di Dusun Kalindu terancam terisolir. (Foto: iNews.id/Joni Banne)

PASANGKAYU, iNews.id - Tanggul Sungai Lariang yang dibangun mencapai miliaran rupiah jebol, Kamis (4/5/2018). Ratusan warga di Dusun Kalindu, Desa Lariang, Kecamatan Tikke Raya, Kabupaten Pasangkayu, Sulawesi Barat terancam terisolir. Ribuan hektar lahan perkebunan milik warga juga terancam hilang akibat diterjang derasnya luapan sungai.

Jebolnya tanggul selebar 40 meter membuat aliran sungai berubah arah dan mengancam perkampungan warga. Kondisi dusun terancam menjadi pulau kecil yang terisolir. Meskipun mengancam keselamatan ratusan warga, hingga kini belum ada upaya perbaikan dari pemerintah setempat. Padahal aliran sungai yang membentang dari Provinsi Sulawesi Tengah dengan panjang 718 kilometer sangat deras dan membahayakan keselamatan warga.

Kepala rukun tangga (RT) setempat Ridwan berharap, tanggul jebol segera diperbaiki selain mengancam perkampungan juga membahayakan keselamatan warga. Menurutnya, beberapa ruas jalan juga terputus dan ribuan hektar lahan warga yang selama ini menjadi tumpuan hidup juga terancam hilang disapu derasnya air Sungai Lariang.

"Harapan kami tanggul segera diperbaiki secepatnya. Jika tidak, Dusun Kalindu bisa hancur. Itu arus yang mengalir bukan sungai tapi karena tanggul jebol jadi sungai betulan sekarang," kata kepala rukun tangga setempat Ridwan, Jumat (4/5/2018).

Warga lain, Jamuddin mengaku khawatir terhadap keselamatan penduduk yang berada di hulu sungai saat musim hujan datang. Menurutnya, jika tanggul tidak segera diperbaiki curah hujan menyumbang ketinggian air yang bakal mengancam pemukiman warga.

"Jika aliran sungai terus melebar dan seumpama tanggul tidak diperbaiki kemudian datang banjir, satu-satunya jalan kami harus tinggalkan kampung ini. Terlebih tidak ada perahu di sini. Makanya saya setiap malam berjaga, jika sampai putus (jalan), segera memberi tahu warga untuk pergi dari pada hanyut," kata Jamuddin.

Editor: Achmad Syukron Fadillah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut