Sulap Pertalite Jadi Premium, Pria di Sampit Dijemput Polisi
KOTAWARINGIN TIMUR, iNews.id - Seorang pria berinisial HS di Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, ditangkap polisi. Dia dijemput polisi karena menyulap bbm jenis Pertalite menjadi Premium.
"HS karena diduga mengoplos bbm jenis pertalite dengan bahan tertentu guna mengubah warnanya sehingga menjadi mirip warna bahan bakar jenis premium demi mendapat keuntungan," kata Kapolres Kotawaringin Timur AKBP Abdoel Harris Jakin, Selasa (12/10/2021).
Jakin menambahkan, modus yang dilakukan pelaku memang cukup aneh. Pasalnya, pengoplosan BBM biasanya dilakukan dengan bensin yang mahal.
"Ini cukup aneh juga. Biasa itu kan kasusnya pengoplosan menyerupai BBM jenis yang lebih mahal seperti pertalite atau pertamax, ini justru pertalite dioplos sehingga warnanya mirip premium atau bensin," katanya.
Dari oplosan itu, kata dia, warna pertalite memang menjadi mirip premium.
"Hanya warnanya yang mirip, soal kandungannya, kami belum tahu karena itu perlu pengujian laboratorium," kata dia.
Jakin melanjutkan, kasus ini terungkap berkat adanya informasi masyarakat yang kemudian ditindaklanjuti oleh Polsek Ketapang.
Saat diamankan, HS tertangkap tangan sedang melakukan pengoplosan di rumahnya, Jalan Jembatan Kuning, Gang Sabar Menanti, Kelurahan Ketapang, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang.
Hasil pemeriksaan terhadap HS, praktek terlarang ini ternyata dilakukan lantaran di kawasan pelosok atau jauh dari pusat kota.
"Di sana harga premium justru lebih mahal dibanding pertalite, padahal di SPBU harga resmi premium lebih murah dibanding pertalite," kata dia.
Saat penangkapan, polisi mengamankan barang bukti berupa tandon air berkapasitas 1.000 liter, 33 jeriken, timbangan, serbuk bleaching earth terram untuk pemutih, bahan bakar mirip premium serta barang bukti lainnya.
Dalam aksinya, HS menerima jasa mengoplos pertalite dengan memasukkannya serbuk bleaching earth terram. Dari proses itu, pertalite yang semula berwarna hijau, berubah menjadi kuning sehingga mirip premium.
Editor: Nur Ichsan Yuniarto