get app
inews
Aa Text
Read Next : Berprestasi! 73 Anggota Polda Bali Dapat Penghargaan dari Kapolda

Sosok Bripda Putri Anggraini, Polwan Tangguh Patroli Motor Jarak Jauh Perbatasan RI-Malaysia

Kamis, 15 Juni 2023 - 19:46:00 WIB
Sosok Bripda Putri Anggraini, Polwan Tangguh Patroli Motor Jarak Jauh Perbatasan RI-Malaysia
Personel Polwan Polda Kalimantan Utara (Kaltara) saat patroli jarak jauh di perbatasan Malaysia. (Foto: Antara/Dok. Direktorat Samapta Polda Kaltara).

TARAKAN, iNews.id - Sebanyak enam unit motor dan satu mobil patroli terparkir di halaman Mapolda Kalimantan Utara di Tanjung Selor, Bulungan, Senin (15/5/2023) dengan delapan personel dari Direktorat Samapta. Mereka bersiap-siap patroli jarak jauh untuk memantau situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas), hingga ke perbatasan Kaltara dengan Malaysia bagian timur.

Para personel tersebut berpatroli dari Tanjung Selor melalui jalur Malinau, Mansalong, Sebuku, Simanggaris, Sei Ular dan Nunukan sampai Sabtu (20/5/2023) kembali ke Mapolda Kaltara. Jarak tempuh untuk patroli dari Tanjung Selor sampai Sei Ular sekitar 400 Kilometer.

Dari delapan personel Direktorat Samapta itu, hanya satu polisi wanita (polwan), yakni Bripda Putri Anggraini berusia 22 tahun yang terlibat patroli jarak jauh tersebut.

Bripda Putri mengatakan, sudah sering melakukan patroli jarak jauh di wilayah Polda Kaltara, namun kali ini jaraknya lebih jauh lagi. Perjalanan dari Tanjung Selor ke Malinau dan menginap satu malam di Malinau. Setiap kali patroli, waktunya delapan jam.

Perjalanan patroli dari Malinau menuju Sei Ular. Mereka berhenti di tiap desa untuk patroli dialogis dan bertemu masyarakat. Pada patroli itu, mereka menanyakan keadaan serta situasi kamtibmas.

Dengan menerima masukan dari warga jika ada kejadian yang menonjol, segera mendapat bantuan dari personel Polda Kaltara untu ditangani.

Putri merupakan anak asli Kaltara yang lahir di Kabupaten Malinau. Perempuan itu masuk sebagai personel Polda Kaltara pada 2020 dari jalur prestasi atau jalur Rekrutmen Proaktif (Rekpro) atau "Talent Scouting". 

Dia memiliki prestasi sebagai atlet dari cabang olahraga pencak silat, yang dibuktikan dengan mengikuti Olimpiade Olahraga Pelajar Nasional (O2SN) serta OSN atau Olimpiade Sains Nasional pada 2016, 2017 dan 2019.

Saat patroli, Putri selalu berpatokan pada standar operasional prosedur (SOP) di lapangan serta dilengkapi dengan body system untuk melindunginya dan menggunakan senjata laras panjang.

Dalam patroli jarak jauh di tapal batas tersebut, jika tidak mengetahui situasi dan kondisi wilayah, maka tim berkoordinasi dengan personel Polri di wilayah yang dilalui.

Patroli jarak jauh rutin dilaksanakan untuk memonitor wilayah hukum Polda Kaltara dan mengantisipasi adanya tindak pidana atau kriminalitas.

Peran Polwan dalam patroli

Setiap kegiatan di Polda Kaltara dan jajarannya, selalu melibatkan polwan, terutama untuk pendekatan atau langkah persuasif dengan masyarakat.

Direktur Samapta Polda Kaltara Kombes Pol Joko Heri Purwono selalu melibatkan polwan untuk melaksanakan tugas dengan Polri, terutama polwan dengan kemampuan khusus.

salah satunya, Putri yang memiliki kemampuan menggunakan sepeda motor dengan perjalanan jauh. Putri merupakan atlet pencak silat yang memiliki kemampuan fisik tangguh untuk patroli jarak jauh.

Apalagi patroli jarak jauh ke perbatasan kali ini menempuh jarak 800 kilometer pulang pergi. Tugas itu membutuhkan kemampuan dan stamina fisik yang kuat. Tantangan yang dihadapi tim patroli melewati jalur hutan dan sinyal alat komunikasi yang sering terganggu.

Fungsi dilaksanakannya patroli jarak jauh sebagai upaya preventif, untuk menekan tindak kejahatan serta sebagai upaya preemtif atau mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dan waspada serta peduli pada situasi di lingkungannya.

Selain Putri, salah satu personel polwan yang bertugas perbatasan, tepatnya di Polsek Sebatik Timur, Kabupaten Nunukan, yaitu Briptu Ryka Maulana berusia 28. Dia sudah berdinas selama delapan tahun di wilayah yang berbatasan langsung dengan Tawau, Malaysia.

Bertugas di Polsek Sebatik Timur, bagi Ryka sama saja dengan tugas kepolisian di seluruh Indonesia pada umumnya, yaitu sebagai alat negara yang hadir di tengah masyarakat untuk menjaga keamanan, ketertiban dan ketentraman di masyarakat.

Dia merupakan anak daerah yang lahir di Pulau Sebatik. Ia merupakan lulusan dari  Sekolah Polisi Wanita (Sepolwan) di Jakarta. Saat itu ia mendaftar di Mapolda Kalimantan Timur (Kaltim) di Balikpapan, karena Polda Kaltara belum terbentuk.

Perempuan yang memiliki satu anak ini, sehari-hari bertugas di bagian Sekretariat Umum Polsek Sebatik Timur dan merupakan satu–satunya polwan dari 30 personel yang bertugas di polsek itu.

Ryka biasanya bertugas untuk bagian pemeriksaan perempuan untuk kasus narkoba, dimana kebanyakan kurir narkoba jenis sabu-sabu adalah perempuan. Tersangka perempuan banyak dimanfaatkan untuk membawa “Garam Filipin” atau sabu tersebut dengan iming-iming upah dalam jumlah tertentu.

Briptu Ryka telah tiga kali menangani kasus narkoba yang melibatkan perempuan. ia bertugas menggeledah badan tersangka perempuan. Para kurir membawa sabu yang kebanyakan berasal dari negara lain melalui Tawau, Malaysia, untuk masuk ke Indonesia.

Jalur perbatasan Kaltara-Malaysia merupakan jalur rawan masuknya barang–barang ilegal, karena masih banyak "jalur tikus" atau pelabuhan milik sendiri di daerah Sebatik.

Selain itu, Ryka juga bertugas memberikan penyuluhan kepada masyarakat, terutama di sekolah–sekolah saat tahun ajaran baru, dengan materi program Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN), ketertiban berlalu lintas, dan pencegahan kenakalan remaja.

Saat ini jumlah personel Polres Nunukan yang bertugas di "ujung negeri" itu ada 35 personel polwan. Tindak pidana paling rawan yang terjadi di wilayah itu merupakan penyelundupan narkoba dan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) atau penempatan pekerja migran secara ilegal.

Tantangan utama untuk pengamanan di perbatasan Indonesia–Malaysia adalah adanya beberapa kecamatan di Nunukan yang jauh dan tidak dapat dilalui dengan transportasi darat atau laut. Seperti di daerah Krayan yang hanya dapat ditempuh dengan menggunakan pesawat jenis caravan berkapasitas 12 penumpang.

Selain itu, sebagian daerah di perbatasan masih sulit jaringan telepon seluler maupun internet serta keterbatasan layanan kesehatan.

Editor: Kurnia Illahi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut