Sistem Peringatan Dini Gunung Lewotobi Laki-Laki Diluncurkan, Perkuat Mitigasi Bencana
FLORES TIMUR, iNews.id - Wakapolri Komjen Pol Dedi Prasetyo meresmikan Early Warning System (EWS) atau sistem peringatan dini di kawasan Gunung Api Lewotobi Laki-Laki, Desa Pululera, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, NTT, Sabtu (29/11/2025). Peresmian ini menjadi langkah penting memperkuat mitigasi bencana di salah satu gunung berapi paling aktif di Indonesia.
Acara peresmian Kapolda NTT Irjen Pol Rudi Darmoko, Wakapolda NTT Brigjen Pol Baskoro Tri Prabowo serta sejumlah pejabat utama Polri alumni Akpol 1990. EWS tersebut ditempatkan untuk membantu masyarakat menghadapi potensi erupsi, mengingat status Gunung Lewotobi Laki-Laki masih berada pada Level IV Awas.
Dalam sambutannya, Komjen Dedi menegaskan pembangunan EWS merupakan bukti nyata komitmen Polri dalam mendukung kesiapsiagaan bencana berbasis teknologi.
“Early Warning System ini wujud nyata komitmen Polri. Semoga bisa bermanfaat bagi masyarakat di seluruh Indonesia,” ujarnya.
Dia menambahkan sistem peringatan dini menjadi elemen penting dalam menjaga keselamatan masyarakat dari ancaman bencana alam, terutama erupsi gunung api.
“Ini bukti bahwa semangat Bhayangkara adalah memastikan kehadiran Polri dirasakan seluruh rakyat Indonesia. Dengan adanya sistem ini, langkah penanggulangan bencana dapat dilakukan secara cepat dan tepat,” katanya.
Wakapolri juga mengungkapkan bahwa sepanjang tahun ini tercatat 178 kejadian bencana terjadi di Indonesia, mulai dari banjir, angin puting beliung hingga aktivitas vulkanis. Hal itu menunjukkan pentingnya pembangunan infrastruktur mitigasi seperti EWS sebagai bagian dari kesiapsiagaan nasional.
Gunung Lewotobi Laki-Laki saat ini berstatus Level IV Awas, sehingga pemasangan sistem peringatan dini dinilai sangat relevan dan mendesak. Keberadaan EWS diharapkan membantu warga yang mayoritas bekerja di kebun dalam radius berbahaya.
Kepala Desa Pululera, Paulus Sony Sang Tukan, mengucapkan terima kasih kepada Polri atas pemasangan EWS yang dia sebut sangat dibutuhkan masyarakat.
“Kami merasa sangat terbantu, karena erupsi masih kerap terjadi. Mayoritas warga bekerja di kebun dalam radius 6 kilometer dari titik erupsi. Sementara desa kami berada pada radius 7 kilometer,” ucapnya.
Dia menambahkan, EWS meningkatkan rasa aman serta kesiapsiagaan warga dalam beraktivitas sehari-hari.
Peresmian EWS ini merupakan bagian dari rangkaian Bakti Sosial Batalyon Dhira Brata alumni Akpol 1990. Kegiatan tersebut meliputi pembangunan sumur bor, tower Early Warning System, dan penyaluran bantuan sosial bagi masyarakat Flores Timur.
Komjen Dedi turut didampingi sejumlah perwira tinggi Polri lulusan Akpol 1990 seperti Irjen Pol Umar Effendi, Irjen Pol Mulia Hasudungan Ritonga, Irjen Pol Iman Prijantoro, Irjen Pol Nurworo Danang dan Brigjen Pol Agung Julianto.
Dengan hadirnya EWS di Gunung Lewotobi Laki-Laki, masyarakat kini memiliki sarana peringatan dini yang lebih modern dan akurat untuk mengantisipasi ancaman erupsi. Peresmian ini menegaskan bahwa Polri tidak hanya menjaga keamanan, tetapi juga berada di garis depan dalam misi kemanusiaan dan keselamatan warga di daerah rawan bencana.
Editor: Donald Karouw