Sikka KLB DBD, Bupati Fransiskus Minta RS dan Dinkes Harus Gerak Cepat

MAUMERE, iNews.id – Bupati Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) Fransiskus Roberto Diogo menginstruksikan seluruh jajarannya khususnya rumah sakit dan Dinas Kesehatan untuk bergerak cepat menangani kasus demam berdarah dengue (DBD) yang sudah ditetapkan sebagai kejadian luar biasa (KLB).
Fransiskus mengatakan, kasus DBD sudah menyerang warga di 17 kecamatan. Jumlah pasien DBD yang dirawat juga terus meningkat. Hingga saat ini, tercatat sudah 184 pasien yang dirawat. Jumlah tersebut meningkat dari kejadian 2019 lalu. Kasus DBD juga telah merenggut nyawa dua balita.
Karena itu, kata dia, terhitung mulai Jumat (24/1/2020), Pemkab Sikka sudah menetapkan KLB DBD. “Ya, mulai hari ini sudah saya tandatangani status KLB DBD. Status KLB ini ditetapkan sampai kondisinya kembali normal. Mudah-mudahan bisa cepat kita tangani, jangan lama-lama ya,” kata Fransiskus disela-sela mengunjungi pasien DBD di RSUD TC Hillers, Jumat (24/1/2020).
BACa JUGA:
2 Balita di Sikka NTT Meninggal akibat DBD, Ratusan Anak Dirawat di RS
Penderita DBD di Lembata NTT Terus Bertambah, Pemkab Tetapkan Status KLB
Menurut Fransiskus, untuk mengatasi serangan penyakit DBD, Pemkab Sikka telah menginstruksikan rumah sakit dan Dinkes untuk bertindak cepat. “Kami minta rumah sakit berikan pelayanan maksimal ke pasien. Jumlah tim medis juga kita tambah,” katanya.
Selain itu, kata dia, pemkab akan melakukan upaya preventif lanjutan dengan mengadakan bakti sosial serentak di 17 kecamatan terdampak DBD. “Kita juga berikan bubuk abate dan kelambu ke masyarakat. Kita juga imbau masyarakat terus terapkan pola hidup sehat dan bersih, sehingga terhindar dari demam berdarah,” ujarnya.
Editor: Kastolani Marzuki