get app
inews
Aa Text
Read Next : 251 Siswa dan Guru di Sragen Keracunan MBG, Puskesmas Gemolong Buka Posko 

Sekeluarga di Sragen Meninggal karena Covid, Dinkes Enggan Beberkan Hasil Swab

Kamis, 12 November 2020 - 19:22:00 WIB
Sekeluarga di Sragen Meninggal karena Covid, Dinkes Enggan Beberkan Hasil Swab
Sejumlah PNS Pemkot Semarang saat menjalani swab test. (Ahmad Antoni, Sindonews)

SRAGEN, iNews.id – Dinas Kesehatan (Dinkes) Sragen selesai melakukan tracing dan swab terhadap 113 orang yang kontak erat dengan satu keluarga SD (60) Kaur Umum Desa Wonorejo yang meninggal dunia akibat terinfeksi virus corona (Covid-19). Namun, Dinkes belum bersedia membeberkan hasil tracing dan swab tersebut.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sragen, Hargiyanto mengatakan, tracing dan swab sudah dilakukan terhadap 113 orang yang kontak erat dengan satu keluarga di Desa Wonorejo, Kecamatan Kalijambe yang meninggal dunia terpapar Covid-19. 

Mereka terdiri atas tetangga, kerabat, tamu undangan, dan perangkat desa Wonorejo. Namun, Hargiyanto masih enggan untuk menyampaikan mengenai perkembangan hasilnya.

“Hasil tracing mulai keluar dan kini masih proses verifikasi. Sehingga masih perlu dicocok-cocokan lagi,” katanya, Kamis (12/11/2020).

Kepala Desa (Kades) Wonorejo, Edi Subagyo mengatakan,  SD (60) yang merupakan kaur umum di desa setempat menggelar pesta hajatan mantu anaknya, LD (28) yang selama ini menjadi perawat di salah satu Puskesmas di daerah Jakarta Timur.

LD menikah dengan pria asal Wonogiri namun memiliki KTP Tangerang. “Pernikahan digelar 24 Oktober 2020, dia (LD) pulang tanggal 22 Oktober 2020,” kata Edi Subagyo.

Mempelai perempuan ini memiliki riwayat penyakit asma. Pernikahan dan resepsi digelar 24 Oktober 2020. “Awalnya mau pakai hiburan tetapi tidak diperbolehkan karena masih masa pandemi Covid-19,” katanya.

Hajatan digelar  kecil kecilan. Seminggu sebelumnya, S (57) ibunya LD sudah masuk rumah sakit karena memiliki riwayat penyakit gula. Pada 27 Oktober 2020, giliran acara ngunduh mantu di pengantin pria.

Namun saat perjalanan, mempelai perempuan mengeluhkan sakit. Setelah menjalani perawatan di rumah sakit, LD kemudian meninggal 5 November 2020 kemarin. Kemudian giliran S, ibunya meninggal dunia pada Jumat pagi (6/11/2020) giliran meninggal dunia. Pada sisi lain, setelah pengantin perempuan meninggal dunia pada malam hari, bapaknya paginya giliran dirujuk ke rumah sakit.

SD kemudian meninggal dunia pada Senin (9/11/2020) sore sekitar pukul 16.00 WIB. “Ketiganya dimakamkan dengan prosedur protokol Covid-19,” urainya.

Pada hari itu, juga mulai digelar swab terhadap orang yang hadir di hajatan.  “Jumlahnya 113 orang, pada hari pertama sebanyak 51 orang dan hari kedua 62 orang. Swab dilaksanakan di Teknopark Sragen,” ujarnya.

Para perangkat Desa Wonorejo juga menjalani swab pada hari berikutnya di Puskesmas Kalijambe. Mereka yang menjalani swab adalah yang hadir saat resepsi.

Di antaranya para tetangga satu RT yang menggelar hajatan, dan keluarga yang menjadi kontak erat. Warga yang menjalani swab untuk sementara diminta untuk karantina mandiri sembari menunggu hasil swab keluar. “Semua acara kumpul kumpul dibatalkan semua,” katanya.

Kondisi desa normal seperti biasa dan tidak ada lockdown. Mengingat mayoritas warga setempat adalah petani, aktivitas keseharian hanya pergi ke sawah. “Warga juga damai tidak ada penolakan pemakaman,” urainya.

Pemakaman yang dilaksanakan melalui protokol kesehatan, dibantu para relawan.  

Editor: Kastolani Marzuki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut