Samarinda Masih Banjir, BPBD Ingatkan Warga Tetap Siaga hingga Akhir Januari
SAMARINDA, iNews.id – Kota Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim), masih dilanda banjir hingga Kamis (16/1/2020). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengingatkan masyarakat, khususnya yang bermukim di daerah langganan banjir, tetap waspada mengantisipasi terjadinya banjir hingga akhir Januari 2020.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Samarinda, Hendra AH mengatakan, tinggi muka air (TMA) atau debit Waduk Benanga pada posisi 80 cm atau level siaga. Curah hujan diperkirakan tetap tinggi hingga akhir Januari 2020, sesuai prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Balikpapan.
“Kecenderungan TMA di Waduk Benanga bertambah naik. Air turunan Sungai Siring menuju Waduk Benanga menyebabkan ketinggian naik sekitar 80,” kata Hendra AH, Rabu (15/1/2020).
BACA JUGA: Banjir di Samarinda, Warga Bantaran Sungai Karang Mumus Butuh Bantuan
Hendra mengatakan, mengacu penilaian Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan III, TMA pada posisi 80 masuk level kuning atau siaga. Sebab, saat TMA di posisi 50 saja, banjir sudah menggenangi sebagian wilayah Samarinda.
Dengan kondisi itu, masyarakat harus tetap siap siaga mengamankan aset mereka sampai kondisi aman. Sebab, daerah langganan seperti Jalan Terong Pipit dan Jalan Asparagus Perumahan Bengkuring sudah mulai terendam dengan ketinggian air mencapai 60 cm. Termasuk Perumahan Griya Mukti yang menunjukkan air mulai naik ke jalan.
Hendra mengatakan, BPBD Samarinda telah turun langsung sejak Sabtu (11/1/2020) untuk membantu penumpang bus dari Simpang Alaya ke Lempake menuju Bandara APT Pranoto Samarinda. BPBD yang bekerja sama dengan Brimob, Polisi, TNI, dan Satpol PP, selanjutnya membawa penumpang bus bandara ke bandara.
Selain itu, BPBD mendistribusikan bantuan di Desa Budaya Pampang, Minggu (12/1/2020). Mereka juga telah menyalurkan tenda posko di Perumahan Bengkuring dan perahu karet di beberapa wilayah di Samarinda.
BACA JUGA: Video Viral Aksi Seorang Ibu Berenang saat Banjir Besar demi Kebutuhan Dapur di Samarinda
Sementara Kasi Pengelolaan Bendungan BWS Wilayah Kalimantan 3, Arman Efendi menyebutkan ada yang aneh dengan ketinggian debit air Benanga. Jika dibandingkan Juni 2019 saat Samarinda dikepung banjir, curah hujan di hulu lebih rendah, tapi debit airnya lebih banyak.
“Saat itu hanya posisi 79 sekian. Sekarang 80 sekian bahkan sempat mencapai 90 sekian, hingga akhirnya turun lagi di 80. Airnya dari mana? Artinya ada limpasan tidak terkendali dari hulu. Tanpa ditahan sesuatu, langsung masuk ke bendungan,” katanya.
Dia mengatakan, BWS Wilayah Kalimantan akan selalu berkoordinasi dengan Pemkot Samarinda terkait perkembangan Waduk Benanga. BWS bertanggung jawab terhadap kondisi bendungan dan menjaga keamanan bendungan agar tidak sampai jebol.
“Kami akan selalu memberikan informasi perilaku air. Kami akan terus menjaga supaya bendungan aman dari air yang semakin tinggi debitnya,” katanya.
Editor: Maria Christina