Ribuan Jemaah Hadiri 40 Hari Wafatnya Tokoh Lintas Agama KH Tubagus Sangadiah
PANDEGLANG, iNews.id – Ribuan jemaah memadati peringatan 40 hari wafatnya almarhum KH Tubagus Sangadiah, di Kabupaten Pandeglang, Banten, Kamis (11/12/2025) malam. Almarhum dikenal sebagai Ketua Umum Paguron Jalak Banten Nusantara (PJBN) yang juga tokoh kharismatik, ulama, dan pendekar.
Acara yang digelar untuk mengenang sosok kharismatik ini tidak hanya dihadiri oleh umat Muslim. Tokoh lintas agama dari berbagai latar belakang keyakinan, seperti Pendeta, tokoh agama Hindu, hingga Buddha, turut hadir memberikan penghormatan terakhir.
Putri TB Sangadiah, Ratu Ageng Rekawati, mengungkapkan, acara 40 harian ini turut dihadiri tokoh lintas agama, seperti dari Pendeta, tokoh agama Hindu, hingga Buddha. Baginya, kehadiran tokoh lintas agama ini merupakan bukti nyata dari nilai-nilai yang ditanamkan sang ayah semasa hidup.
"Kebetulan orang tua saya dikenal sebagai ulama, jadi mereka merangkul semua etnis dan tidak membeda-bedakan agama mana pun," ujar Ratu Ageng di sela-sela acara.
Menurut Bunda Reka, sapaan akrabnya, sang ayah selalu mengajarkan pentingnya fastabiqul khairat atau berlomba-lomba dalam kebaikan. Prinsip utamanya adalah menjadi manusia yang bermanfaat bagi orang banyak tanpa memandang golongan atau kepentingan pribadi.
"Dan gimana kita menjadi manusia yang lebih bermanfaat untuk orang banyak tanpa harus memikirkan kepentingan diri sendiri," ucap Bunda Reka.
Para jemaah yang hadir tidak hanya berasal dari wilayah domestik atau masyarakat sekitar, namun juga datang dari berbagai luar kota untuk mendoakan almarhum.
Seorang jemaah, Ustaz Nurbedi yang telah mengenal lingkungan almarhum sejak tahun 2015, menilai, jasa Abah KH TB Sangadiah bagi masyarakat setempat sangat luar biasa dan tak terhitung jumlahnya. "Baik fasilitas umum, acara keagamaan, hingga santunan, jasanya luar biasa," ungkap Nurbedi.
Selain kontribusi fisik, karakter almarhum yang sangat santun menjadi kenangan tersendiri. Nurbedi mengenang, mendiang amat menghormati siapa saja, mulai dari anak kecil hingga orang biasa.
"Sama anak kecil pun beliau sangat sopan. Bahasanya juga santun, bahkan kepada saya beliau memanggil 'Kasep' (ganteng), itu luar biasa sopan sekali menurut saya," katanya.
Editor: Kastolani Marzuki