Rescue Perindo Sulsel Bantu Evakuasi 1.600 Pengungsi Gempa Palu

MAKASSAR, iNews.id – Rescue Perindo Sulawesi Selatan (Sulsel) ikut membantu tim gabungan mengevakuasi sebanyak 1.600 korban bencana gempa dan tsunami di Kota Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng) ke Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Korban yang dievakuasi terdiri atas anak-anak hingga orang dewasa.

“Kami membantu proses evakuasi kurang lebih 1.600 pengungsi dari Palu ke Makassar. Proses evakuasi berlangsung dari pukul 12.00 sampai 15.00 WITA,” kata Ketua DPW Rescue Perindo Sulsel Muhammad Rum, Kamis (4/10/2018).

Baca Juga

DPW Perindo Sulteng Buka Dapur Umum di Perumnas Balaroa Palu

Rum mengatakan, pengungsi yang mengalami korban luka dibawa ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara dan RSUP Dr Wahidin Sudirohusodo Makassar. Proses evakuasi yang dilakukan Rescue Perindo dan tim gabungan berjalan lancar. “Alhamdulillah kami tidak menemui kendala,” ujarnya.

Partai Perindo juga ikut memberikan bantuan kepada warga korban bencana. Kamis (4/10/2018), Partai Perindo Sulteng menyalurkan bantuan berupa sembako kepada sejumlah korban gempa dan tsunami di beberapa lokasi pengungsian. Selain itu, sejumlah kader membantu korban dengan memasak dan mengangkat air.

“Bencana dan duka yang dialami warga adalah duka bersama duka kader Partai Perindo,” ungkap Ketua DPW Partai Perindo Sulteng, Clemens Efraim Musa.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho sebelumnya memaparkan, jumlah korban jiwa bencana gempa dan tsunami di Kabupaten Donggala dan Kota Palu, Sulteng terus bertambah. Hingga Jumat (5/10/2018) pukul 14.00 WIB, BNPB mencatat korban meninggal mencapai 1.571 jiwa.

Sementara korban luka sebanyak 2.549 orang dan warga hilang 113 orang. BNPB juga mencatat sebanyak 1.551 jenazah korban yang ditemukan sudah dimakamkan.

Korban jiwa terbanyak ditemukan di Kota Palu ada 1.351 orang. Lalu, Kabupaten Donggala sebanyak 144 jiwa, Sigi ada 62 jiwa, Pariginmutong ada 12 jiwa, dan di Pasang Kayu ditemukan satu orang meninggal.

Editor: Maria Christina