Rehab dan Rekon Pascabencana di Sulteng Butuh Rp36 Triliun
JAKARTA, iNews.id – Total kerugian dan kerusakan akibat gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah (Sulteng) mencapai Rp23,14 triliun. Kebutuhan anggaran untuk pembangunan kembali daerah tersebut berkisar Rp36 triliun.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, rehabilitasi dan rekonstruksi tersebut menyasar pada berbagai sektor, yaitu perumahan, infrastruktur, sosial, ekonomi dan sektor lintas.
"Pada tahun anggaran 2019 ini, pemerintah provinsi mengajukan usulan sebesar Rp3,5 trilun untuk tahapan pemulihan pada kelima sektor tersebut," kata Sutopo dalam siaran pers yang diterima iNews.id di Jakarta, Jumat (12/4/2019).
Sementara itu, Instruksi Presiden No 10 Tahun 2018 tentang Percepatan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Sulawesi Tengah menargetkan masa pemulihan hingga 31 Desember 2020.
Masalahnya sekarang, kata dia, sebagian masyarakat belum bersedia menempati hunian sementara (huntara) karena mereka menganggap lokasinya jauh dari tempat tinggal mereka.
"Selain itu keterbatasan pasokan listrik, dan air bersih, dan kendala status tanah pada rencana pembangunan hunian tetap (huntap) di lahan relokasi," ujar dia.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Monardo mengatakan, pemerintah pusat tidak akan membangun jika lahan tidak disediakan oleh pemerintah daerah.
"Setelah lahan clean and clear barulah bisa dibangun untuk meminimalkan masalah di masa yang akan datang," kata Doni.
Terkait dengan pembangunan infrastruktur, Doni mengingatkan untuk memperhatikan informasi kebencanaan, yaitu tidak membangun di area zona merah. Karena bencana merupakan peristiwa yang berpotensi terus berulang-ulang.
"Perlu adanya sosialisasi terus menerus, masif dan door to door kepada masyarakat," kata Doni.
Editor: Andi Mohammad Ikhbal