Puluhan Ribu Ibu-Ibu Arisan di Inhu Tertipu Investasi Bodong, Kerugian Capai Rp21 Miliar

PEKANBARU, iNews.id - Warga Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Riau, menjadi korban investasi bodong. Tidak tangung-tanggung, korbannya bahkan mencapai puluhan ribu dengan nilai kerugian mencapai Rp21 miliar.
"Total warga yang terkena investasi bodong ini 24.382 orang," kata Kasubbag Humas Polres Inhu Aipda Misran, Jumat (12/3/2021).
Namun, yang melaporkan ke Polres Inhu masih beberapa orang. Dalam laporan tersebut, para korban mengaku mengalami kerugian hingga Rp150 juta. "Saat ini, kami sudah berhasil menangkap satu pelaku bernama Fani," katanya.
Aipda Misran mengatakan, kasus investasi bodong ini berawal dari seorang perempuan berusia 26 tahun yang mendekati seorang warga Inhu yang juga masuk kelompok arisan, bernama Erawati. Dia membujuk Erawati untuk berinvestasi uang dan bisnis elektronik.
Erawati pun tergiur karena diiming-imingi mendapat penghasilan hingga ratusan juta rupiah per bulan. Namun dengan catatan, Erawati harus mencari banyak teman yang ditargetkan untuk ikut berinvestasi. Dia akhirnya menyanggupi syarat itu dan menyetorkan uang Rp150 juta.
Erawati kemudian mencari teman temannya dengan masuk kelompok arisan. Karena tergiur juga dengan keuntungannya, ibu-ibu ini pun ramai-ramai berinvestasi dengan jumlah uang yang bervariasi. Investasi bodong ini mulai berjalan sejak September 2020 sehingga korbannya sudah mencapai puluhan ribu orang.
"Untuk bulan pertama, korban pertama mendapatkan uang Rp180 juta sehingga korban tertarik untuk mencari teman lain," ujarnya.
Dari hasil pelaporan, ada 31 kelompok arisan di Kabupaten Inhu yang terjebak dalam kasus investasi bodong. Namun setelah mendapatkan uang cukup banyak, Fani menghilang. Warga pun melaporkan kasus ini ke polisi.
"Tersangka diamankan di rumahnya di Jalan Lintas Rengat Desa Sungai Beringin, Inhu," ujarnya.
Editor: Maria Christina