get app
inews
Aa Text
Read Next : Terungkap! Ini Identitas Mayat Wanita Paranormal Ditemukan Hangus di Hutan Lamongan

Puluhan Anak Orangutan Korban Konversi Hutan Jalani Rehabilitasi

Sabtu, 24 Februari 2018 - 13:48:00 WIB
Puluhan Anak Orangutan Korban Konversi Hutan Jalani Rehabilitasi
pusat Reintroduksi Orangutan Nyaru Menteng, Palangkaraya, Kalimantan Tengah (Kalteng).(Foto: iNews.id/Ade Sata)

PALANGKARAYA, iNews.id - Lucu dan menarik perhatian, begitulah tingkah laku puluhan anak orangutan yang tengah menjalani rehabilitasi di pusat Reintroduksi Orangutan Nyaru Menteng, Palangkaraya, Kalimantan Tengah (Kalteng). Anak orangutan itu untuk beberapa tahun ke depan dirawat oleh pengasuh dari Yayasan BOSF sebelum kembali dilepas ke habitatnya.

Anak orangutan yang sedang direhabilitasi terdiri dari jantan dan betina dengan umur kurang lebih satu hingga tiga tahun. Tingkah lucu anak orangutan itu menarik perhatian. Sesekali anak orangutan itu menaiki punggung sang pengasuh.

CEO Yayasan BOSF Kalteng Jamartin Sihite mengatakan, sekitar 20 lebih anak orangutan berada di tempat rehabilitasi. Mereka diajarkan cara memanjat, bersosialisasi sesama anak orangutan dan cara bertahan hidup di hutan.

Maraknya konversi hutan menjadi areal perkebunan sawit dan tambang di sejumlah kabupaten di Kalteng membuat habitat orangutan rusak. Ironisnya, 80 persen lahan yang berubah fungsi tersebut merupakan habitat asli orangutan. Beruntung 20 anak orangutan berhasil diselamatkan.

"Habis, bahkan mendekati kepunahan primata langka yang dilindungi itu," ucap Sihite, di lokasi rehabilitas, Sabtu (24/2/201).


Menurutnya, Yayasan BOSF mmebutuhkan waktu kurang lebih selama enam tahun untuk merehabilitasi anak orangutan sebelum dikembalikan ke alam. Dia juga menegaskan, konversi hutan yang terjadi setidaknya berpotensi mematikan lebih banyak orangutan di alam aslinya.

"Sekitar 10-15 persen populasi orangutan akan kehilangan rumahnya dan akan mati. Ketika orang utan keluar dari rumahnya, seperti ke ladang orang dan kemana-mana karena rumahnya hancur justru disambut dengan senapan angin," katanya.

Editor: Achmad Syukron Fadillah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut