Polemik Pergantian Nama Anggota Paskibraka, Kepala Kesbangpol Sultra Dipolisikan
KENDARI, iNews.id - Polemik terkait kejadian pergantian nama anggota paskibraka yang lolos mewakili Sulawesi Tenggara di tingkat nasional untuk tugas di Istana Negara berbuntut panjang. Kuasa hukum keluarga anggota paskibraka tersebut melaporkan Kepala Badan Kesbangpol Sultra Harmin Ramba ke polisi.
Laporan ini dilayangkan LBH HAMI selaku kuasa hukum keluarga Doni Anansa, paskibraka asal Konawe, anak seorang petani dan guru. Laporan di Polda Sulsel ini atas dugaan kecurangan dan menyebarkan berita bohong terkait hasil seleksi paskibraka.
Kuasa hukum Doni Amansa, Andre Darmawan mengatakan, berdasarkan berita acara yang diterima timnya, nama Doni bersama Silvana direkomendasikan per tanggal 18 Mei 2023 oleh tim seleksi paskibraka nasional.
Sebab itu, penjelasan Kepala Kesbangpol Sulsel Harmin Ramba dianggap pembohongan publik yang menyatakan belum pernah mengumumkan peserta seleksi lolos mewakili Sultra pada tanggal tersebut.
Andre juga menyebut pembekalan yang dilakukan Kepala Kesbangpol Sultra sebagai seleksi akhir pada 6-9 Juli hanya akal-akalan untuk meloloskan nama lain. Sebab dalam petunjuk teknis seleksi paskibraka nasional dari BPIP, batas seleksi akhir sampai 31 Mei.
"Soal seleksi pembekalan itu tidak diatur dalam juknis, apalagi dilakukan 6 Juli," ujar Andre, Rabu (19/7/2023).
Dia berharap laporan tersebut bisa diproses polisi dan menjadi pintu masuk untuk mengungkap dugaan manipulasi data serta kecurangan seleksi paskibraka nasional.
Sementara itu, Kepala Badan Kesbangpol Sultra Harmin Ramba mengatakan tidak pernah mengumumkan nama Doni sebagai anggota paskibraka yang lolos ke tingkat nasional.
"Tidak ada kami umumkan Doni itu ranking 1. Tidak ada itu, kami hanya mengumumkan empat besar," ujarnya.
Sebelumnya, nama anggota paskibraka asal Konawe yang akan mewakili Sulawesi Tenggara di tingkat nasional untuk tugas di Istana Negara diganti dengan orang lain. Anggota paskibraka tersebut bernama Doni Anansa, anak petani dan guru di Kabupaten Konawe.
Editor: Donald Karouw