Pistol Patwal Meletus di Rumah Dinas Bupati Mamasa, 1 Orang Luka Tembak

MAMASA, iNews.id – Pistol milik Briptu M Sabir anggota patroli dan pengawalan (patwal) Bupati Mamasa, Sulawesi Barat tiba-tiba meledak saat diletakkan di meja kamar komplek rumah dinas bupati.

Kejadian tersebut mengakibatkan satu orang mengalami luka tembak. Korban yakni, Hendrik Wijaya, sopir pribadi anak Bupati Mamasa. Saat ini, Hendrik masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit (RS) Grestelina Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

Kasus meletusnya pistol milik anggota patwal itu masih diselidiki petugas Polres Mamasa dengan membentuk tim pencari fakta. Petugas Propam dan Satreskrim juga mengolah tempat kejadian perkara di rumah dinas bupati, Sabtu (27/7/2019).

Namun, olah TKP berjalan tertutup. Sejumlah awak media pun tak bisa masuk ke dalam saat olah TKP digelar.

Keterangan dari pihak Polres Mamasa, peristiwa meletusnya pistol milik anggota patwal itu terjadi pada Kamis (25/7/2019). Saat itu, pemilik pistol, Briptu M Sabir masuk ke kamar di kompleks rumah dinas bupati.

Setelah itu, sopir anak bupati ikut masuk ke dalam kamar dan duduk di lantai samping televisi sambil melihat-lihat rekannya yang sedang bermain game.

Tak lama berbincang dengan korban, M Sabir kemudian membuka kopel rim dan mengeluarkan senjata api miliknya untuk pergi ke kamar kecil.

Nahas, saat meletakkan senjata tersebut di atas meja depan kamar tiba-tiba pistol tersebut meletus mengenai korban. Akibatnya, korban mengalami luka di bawah ketiak belakang sebelah kiri dan langsung dilarikan ke rumah sakit.

Kasatreskrim Polres Mamas, Iptu Dedi Yulianto mengatakan, oknum anggota Patwal Polres Mamasa yang bertugas di rumah dinas Bupati Mamasa itu sedang diperiksa pihak Propam.

“Polres Mamasa juga menurunkan tim pencari fakta yang terdiri atas Propam, Satreskrim dan Siwas. Tim gabungan ini sudah memintai keterangan terhadap sejumlah saksi yang ada di lokasi saat kejadian termasuk melakukan olah tempat kejadian perkara,” katanya.

Berdasarkan hasil peyelidikan, kata dia, kasus itu murni unsur kelalaian bukan disengaja dan tidak ada hal lain yang melatar belakangi kasus tersbut terjadi.

“Untuk korban sendiri belum dimintai keterangan karena masih menjalani perawatan di rumah sakit. Kami masih menunggu keadaan korban betul-betul membaik agar dapat memberikan keterangan terkait kejadian tersebut,” ujarnya.