get app
inews
Aa Text
Read Next : Ngeri! 4 Petani di Serang Tewas Tersambar Petir di Sawah, 5 Orang Luka-Luka

7 Peninggalan Kerajaan Banten, Nomor 3 Meriam Legendaris Pemberian Sultan Demak

Jumat, 23 September 2022 - 14:12:00 WIB
7 Peninggalan Kerajaan Banten, Nomor 3 Meriam Legendaris Pemberian Sultan Demak
Peninggalan Kerajaan Banten yang masih bisa ditemui. Salah satunya Meriam Ki Amok. (Foto: dok Sindonews)

JAKARTA, iNews.id - Peninggalan Kerajaan Banten ini masih bisa ditemui. Kerajaan Banten merupakan kerajaan Islam yang berdiri pada abad ke-16.

Kerajaan tersebut didirikan oleh Sunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah di ujung barat Pulau Jawa yang saat ini menjadi wilayah Provinsi Banten.

Pada masanya, Kerajaan Banten menjadi pusat perdagangan yang melibatkan pedagang-pedagang mancanegara. Kerajaan Banten mencapai puncaknya saat dipimpin Sultan Ageng Tirtayasa pada 1615-1683. 

Sebagai kerajaan besar dan pernah berjaya pada masanya, Kerajaan Banten meninggalkan sejumlah warisan.

Daftar Peninggalan Kerajaan Banten

1. Keraton Surosowan

Keraton Surosowan atau yang dikenal juga dengan nama Benteng Surosowan ini terletak di Desa Banten, Kecamatan Kasemen, Kawasan Benteng Lama, Kota Serang. 

Keraton tertua Kerajaan Banten ini dibangun antara tahun 1526-1570. Pada masa itu keraton digunakan sebagai pusat pemerintahan dan tempat tinggal sultan beserta keluarganya.

Pada tahun 1680 terjadi serangan dari Belanda yang mengakibatkan hancurnya Keraton Surosowan. Saat ini yang tertinggal hanya puing-puing dan beberapa sisa ruangan yang masih bisa ditemukan.

Keraton Surosawan. (Foto: cagarbudaya.kemdikbud.go.id)
Keraton Surosawan. (Foto: cagarbudaya.kemdikbud.go.id)

2. Keraton Kaibon

Keraton Kaibon dibangun pada 1815. Ini keraton kedua di Kerajaan Banten setelah Keraton Surosowan. Berbeda dengan Keraton Surosowan yang berfungsi sebagai pusat pemerintahan, Keraton Kaibon dibangun untuk kediaman Ratu Aisyah. Nama Kaibon diambil dari kata keibuan yang berarti bersifat seperti ibu yang lemah lembut dan penuh kasih sayang. 

Keraton Kaibon juga diserang oleh pasukan Belanda yang dipimpin oleh Gubernur VOC Jenderal Daendels pada 1832. Penyerangan ini terjadi akibat penolakan Sultan Syaifudin atas permintaan sang jendral untuk meneruskan pembangunan Jalan Raya Anyer Panarukan. 

Saat ini yang tersisa dari bangun Keraton Kaibon hanya beberapa ruangan dan puing-puing beserta fondasi bangunan yang masih bisa dikunjungi.

Meriam Ki Amok, salah satu peninggalan Kerajaan Banten. (Foto: dok Sindonews)
Meriam Ki Amok, salah satu peninggalan Kerajaan Banten. (Foto: dok Sindonews)

3. Meriam Ki Amuk

Menurut Valentijn, Meriam Ki Amuk merupakan hadiah pernikahan yang diberikan oleh Sultan Demak kepada Sultan Hasanuddin ketika menikah dengan putrinya. 

Kisah lain menyebutkan pada tahun 1528-1529 Sultan Trenggono menghadiahkan sepucuk meriam besar buatan Demak kepada penguasa baru di Banten sebagai bentuk penghargaan.

Meriam Ki Amuk adalah meriam legendaris Kesultanan Banten.  Memiliki ukuran yang cukup besar yakni panjang 341 cm, diameter bagian belakang 66 cm, diameter mulut atau moncong bagian luar 60 cm, bagian dalam 32 cm dan lebar bagian yang menonjol 1,15 m. 

Meriam ini bisa ditemui halaman Museum Situs Kepurbakalaan Banten Lama.

4. Vihara Avalokitesvara

Vihara ini terletak di Kecamatan Kasemen, Wilayah Banten Lama. Sejarah pembangunan vihara ini tidak terlepas dari Sunan Gunung Jati atau yang juga dikenal dengan nama Syarif Hidayatullah yang merupakan tokoh penyebar Islam ditanah jawa. 

Sunan Gunung Jati memiliki seorang istri yang merupakan keturunan kaisar Tiongkok yang bernama Putri Ong Tien. Melihat para pengikut sang putri masih banyak yang memegang teguh agamanya, Sunan Gunung Jati membangun sebuah vihara pada tahun 1542 di Desa Dermayon yang berada di dekat Masjid Agung Banten. Namun pada 1774 vihara ini dipindahkan ke kawasan Pamarican hingga saat ini.

Vihara Avalokitesvara memiliki luas mencapai 10 hektare. Pada bangunan vihara terdapat ukiran yang menggambarkan bagaimana kejayaan Banten Lama saat masih menjadi kota pelabuhan yang ramai. 

Meskipun mengalami kebakaran pada tahun 2009, vihara ini tetap kokoh berdiri. Bentuk dan isi yang terdapat dalam vihara juga masih dijaga keasliannya oleh pengelola.

5. Masjid Agung Banten

Peninggalan Kerajaan Banten berikutnya yaitu Masjid Agung Banten. Terletak di Desa Banten, Kecamatan Kasemen, Kabupaten Serang, Banten. Masjid ini didirikan oleh sultan pertama Kesultanan Banten, yaitu Sultan Maulana Hasanudin pada tahun 1552-1570. 

Setelah Sultan Maulana Hasanudin wafat, pembangun dilanjutkan oleh Sultan Maulana Yusuf yang merupakan putra Sultan Maulan Hasanudin yang melanjutkan kepemimpinan ayahnya.

Bangunan masjid ini merupakan akulturasi dari tiga budaya, yaitu Cina, Arab dan Eropa. Masjid ini mempunyai ciri khas yaitu menaranya yang memiliki tinggi 24 meter dan diameter 10 meter. Menara ini berbentuk seperti mercusuar dengan bangunan atap bertumpuk seperti Pagoda Cina.

6. Kerkhof

Kerkhof merupakan pemakaman yang dibuat untuk orang-orang Eropa yang telah meninggal. Kerkhof terletak di Kampung Pamarican, Kelurahan Banten, Kecamatan Kasemen, Kota Serang.

Pemakaman ini menjadi bukti bahwa Belanda pada masa dulu sangat ingin menguasai Banten dan menggulingkan Kesultanan Banten. Di area pemakaman ini terdapat sekitar 50 makam dengan batu tinggi di atasnya. Terdapat makam yang berbentuk persegi dan terdapat tulisan yang berisi identitas dari orang yang disemayamkan.

7. Benteng Speelwijk 

Benteng yang memiliki ketinggian 3 meter ini dibangun oleh Hendrick Loocaszoon Cardeel pada tahun 1681-1684. Pada masa itu Kesultanan Banten di bawah pemerintahan Abu Nashar Abdul Qahar atau yang biasa dikenal dengan Sultan Haji.

Nama Speelwijk digunakan sebagai bentuk penghormatan terhadap Gubernur Hindia Belanda yang berkuasa pada saat itu yaitu Cornelis Janszoon Speelman. 

Benteng Speelwijk dibangun karena kecemasan orang Belanda terhadap serangan rakyat Banten khususnya pengikut Sultan Ageng Tirtayasa. Pada masa itu Banten Lama masih menjadi kota pelabuhan besar sehingga diperebutkan Belanda dan masyarakat Banten.

Walaupun saat ini Benteng Speelwijk telah datar dan hanya sedikit dari reruntuhan bangunan yang tersisa, namun masih tersisa ruang bawah tanah atau bunker yang dihubungkan dengan lorong di bagian barat.

Itulah 7 peninggalan Kerajaan Banten yang masih bisa ditemui hingga saat ini.

Editor: Reza Yunanto

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut