Pengakuan 2 Mahasiswa soal Viral Suara Jeritan di Lokasi Bekas Tsunami Kota Palu
PALU, iNews.id - Warga Kota Palu, Sulawesi Tengah dalam beberapa hari terakhir dihebohkan video rekaman suara misterius di kawasan eks tsunami di Teluk Palu Kelurahan Besusu yang beredar luas melalui media sosial.
Suara misterius berupa teriakan dan jeritan itu tak sengaja terekam handphone (HP) Muhammad Fachri, mahasiswa Universitas Tadulako dalam video story WhatsApp miliknya pada Minggu (18/8/2019) petang.
"Suara itu saya pastikan dan jamin asli. Bukan rekayasa. Saya siap bertanggungjawab. Tidak seperti yang dikatakan sebagian netizen bahwa suara dalam video itu hoaks," katanya saat dikonfirmasi sejumlah jurnalis di Sekretariat Aliansi Jurnalis Indepen (AJI) Kota Palu, Senin (19/8/2019) sore.
Dia menceritakan, video dalam story WA tersebut diambil pada pukul 18.22 Wita. Saat itu, dia tengah duduk-duduk bersantai menikmati senja di salah satu kafe di kawasan eks tsunami di kawasan Patung Kuda belakang Hotel Palu Golden bersama rekannya Rudini Ruslan.
"Saya buat dua video story. Pertama story instagram (IG) dan video ke dua di story WA. Kalau story IG tidak ada suara itu, hanya suara ombak laut. Nanti video yang ke dua di story WA baru terdengar suara itu," ujarnya.
Dia mengaku belum sadar dengan suara tersebut. Saat Rudini memberitahu ada kejanggalan dalam video story WA nya baru ia sadar.
Sebab maksud, dia menggunggah status video untuk akun media sosial IG dan WA-nya itu hanya untuk memperbarui keberadaan dan aktivitasnya saat itu.
"Saya sangat menyayangkan tuduhan-tuduhan bahwa suara pada videoku itu hoaks tanpa mengklarifikasi kepada saya kebenarannya," ucapnya.
Rekan Fachri, Rudini Ruslan yang saat itu bersamanya menyatakan siap bertanggungjawab jika video tersebut hoaks. Dia berani bersumpah jika video itu bukan rekayasa.
"Silakan periksa videonya, asli atau rekayasa. Saya siap bertanggungjawab. Jangan menuduh kami menyebarkan video hoaks tapi tidak mengonfirmasi atau meminta klarifikasi kepada kami," katanya.
Dalam video tersebut terdengar suara mirip teriakan dan jeritan. Padahal suasana di kawasan tersebut saat itu sedang sepi. Tidak banyak aktivitas manusia dan kendaraan di sekitar lokasi.
Editor: Kastolani Marzuki