Pembunuhan Anak di Cilegon, Polisi Sebut CCTV Rusak 2 Minggu sebelum Kejadian
CILEGON, iNews.id - Pembunuhan anak di Cilegon yang menewaskan Muhammad Axel terus diselidiki aparat kepolisian. Salah satu kendala utama pengungkapan kasus ini adalah kamera pengawas di sekitar rumah korban yang diketahui sudah rusak sejak 2 minggu sebelum kejadian.
Kondisi CCTV yang tidak berfungsi membuat polisi kesulitan mendapatkan rekaman penting. Hingga kini, pelaku pembunuhan anak di Cilegon tersebut masih belum berhasil diidentifikasi.
Humas Polres Cilegon AKP Sigit Dermawan mengatakan penyidik telah melakukan berbagai upaya penyelidikan. Langkah tersebut meliputi olah tempat kejadian perkara hingga pemeriksaan saksi, termasuk mencari rekaman CCTV di sekitar lokasi
"Untuk di rumah, CCTV rusak 2 minggu sebelum kejadian," kata AKP Sigit Dermawan, Kamis (18/12/2025).
Selain soal CCTV, polisi juga memastikan pembunuhan anak di Cilegon ini bukan disebabkan aksi perampokan. Aparat menegaskan tidak ada barang milik korban maupun keluarga yang hilang.
"Isu beredar memang ada perampokan. Yang jelas setelah cek barang dari korban maupun keluarga tidak ada yang hilang. Motifnya pembunuhan. Tidak benar (perampokan)," ujarnya.
Kepastian tersebut sekaligus membantah isu yang sempat berkembang di tengah masyarakat.
Sejauh ini, polisi telah memeriksa delapan orang saksi terkait pembunuhan anak di Cilegon. Saksi tersebut terdiri dari kedua orang tua korban, dua asisten rumah tangga, serta pihak lain.
AKP Sigit menjelaskan, saat kejadian rumah korban tidak memiliki petugas sekuriti. Dua asisten rumah tangga juga sudah pulang lebih awal sebelum peristiwa tragis terjadi.
"Kami sudah olah TKP dan tahapan mengidenfitikasi TKP, observasi keterangan saksi juga koordinasi dengan dokter forensik. Saksi yang diperiksa 8 orang, keluarga dan pihak lain," ujarnya.
Memasuki hari ketiga penyelidikan, polisi masih terus memburu pelaku pembunuhan Muhammad Axel. Peristiwa ini terjadi di Perumahan Bukit Baja Sejahtera (BBS) 3, Kota Cilegon, Banten.
Diketahui, korban meninggal dunia dengan kondisi mengenaskan. Muhammad Axel mengalami 22 luka, terdiri dari 19 luka tusuk benda tajam dan tiga luka akibat kekerasan benda tumpul.
Editor: Donald Karouw