Pelaku Corat-Coret Musala Darussalam di Tangerang Menangis, Ini Motifnya

TANGERANG, iNews.id – Satrio (18) pelaku yang mencorat-coret Musala Darussalam di kompleks perumahan Villa Tangerang Elok, Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Banten dengan tulisan Saya Kafir dan Anti Islam menangis di Mapolresta Tangerang, Rabu (30/9/2020). Pelaku ditangkap di rumahnya yang tak jauh dari musala tidak lama setelah melakukan aksi yang menghebohkan itu.

Kapolresta Tangerang, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi mengatakan, tertangkapnya tersangka yang berstatus mahasiswa perguruan swasta di Tangerang itu berdasarkan keterangan saksi yang melihat pelaku keluar dari musala pukul 14.30 WIB pada Selasa (29/9/2020).

Ditangkap Polisi, Pelaku Vandalisme Musala di Tangerang Terpelajar dan Waras

“Keterangan saksi-saksi melihat pelaku ini keluar jam 14.30 WIB. Tersangka ini rumahnya tidak jauh dari musala,” kata Kapolresta.

Dari hasil pemeriksaan, kata dia, selain mencorat-coret berbagai tulisan di dalam musala, tersangka juga merusak beberapa fasilitas dan merobek Alquran.

Kronologi Musala di Tangerang Dicorat-Coret Orang Tak Dikenal

“Dia corat coret berbagai tulisan dan merobek beberapa buku di situ yaitu Alquran kemudian juga menggunting sajadah. Tersangka juga memotong kabel mikrofon musala. Kemudian dia keluar dan pergi ke musala kedua. Di situ, tersangka juga menggunting kabel sound system,” katanya.

Disinggung motif tersangka mencorat-coret musala, Ade mengungkapkan, keterangan pelaku masih berubah-ubah, sehingga penyidik belum mengetahui pasti motif tersangka.

Pelaku Vandalisme Musala di Tangerang Ditangkap

“Motifnya sementara ini apa yang dikerjakan kemarin itu diyakini sebagai tindakan yang benar. Sementara ini pelaku beraksi sendirian tidak ada yang menyuruh,” ucapnya.

Selain menahan tersangka, polisi juga menyita kitab suci Alquran yang dirobek pelaku, lakban, pisau cutter dan satu kaleng tinta pilox.

Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar mengecam aksi vandalisme yang dilakukan pelaku. Dia meminta masyarakat untuk tetap tenang dan menyerahkan kasus tersebut ke polisi.

“Kami mengecam tindakan ini. Pelaku satu orang dan tinggalnya tidak jauh dari TKP. Sedang didalami apakah pelaku sendiri atau ada yang menyuruh. Ini perlu dijelaskan agar tidak berkembang ke mana-mana apalagi ini jelang tanggal 31 Oktober,” katanya.