Pelabuhan Kayangan di Lombok Timur Lumpuh Pascagempa 6,9 SR
LOMBOK TIMUR, iNews.id - Pelabuhan Kayangan, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, yang melayani penyeberangan ke Pulau Sumbawa, sampai Senin (20/8/2018) pagi lumpuh pascagempa tektonik berkekuatan 6,9 Skala Richter (SR) (sebelumnya disebut 7 SR) mengguncang wilayah itu.
Informasi yang dihimpun, petugas pelabuhan banyak yang memilih meninggalkan lokasi setelah gempa terjadi. Mereka khawatir terjadinya tsunami setelah melihat ruas jalan di areal pelabuhan itu retak-retak parah.
Petugas dan sejumlah pedagang di pelabuhan tersebut diduga termakan isu tsunami hingga mereka memilih pulang ke rumah dan menyelamatkan keluarganya masing-masing.
Senin pagi tadi, dua kapal feri sudah bersandar di pelabuhan tersebut. Namun tidak ada satu pun petugas yang melayani para penumpang. Diperkirakan, operasional penyeberangan di pelabuhan itu akan normal kembali pada Senin siang.
Untuk diketahui, gempa Bumi dengan kekuatan 6,9 Skala Ricther (SR) mengguncang Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Minggu malam pukul 21.56 WIB.
Sebelumnya, Pulau Lombok, NTB, kembali diguncang gempa bumi berkekuatan 6,5 Skala Richter, Minggu pukul 12.10 WITA, yang mengakibatkan warga Kota Mataram panik dan berhamburan keluar rumah.
Berdasarkan analisis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), lokasi gempa berada pada 8,24 lintang selatan, 166,66 bujur timur, atau 32 kilometer timur laut Kabupaten Lombok Timur, dengan kedalaman 10 km.
Gempa berkekuatan 6,5 SR tersebut terjadi empat menit setelah gempa berkekuatan 5,4 SR pukul 12.06 Wita yang berlokasi di 8,29 lintang selatan, 116,62 bujur timur atau 25 km arah timur laut Kabupaten Lombok Timur dengan kedalaman 10 km.
Hingga Senin pagi, tiga gempa susulan berkekuatan di atas 5 SR masih terjadi di Lombok. BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan mengikuti arahan serta informasi dari pemerintah daerah dan BPBD setempat. Jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi dan tsunami.
Editor: Himas Puspito Putra