Pekanbaru Geger, Mayat Pria Tanpa Identitas Ditemukan Membusuk dalam Gudang Kosong
PEKANBARU, iNews.id - Penemuan mayat pria tanpa identitas dalam kondisi membusuk di sebuah gudang kosong menggegerkan warga Jalan Soekarno Hatta, Kota Pekanbaru, Riau, Kamis (2/6/2022). Kasus ini masih dalam penyelidikan polisi.
Kapolsek Bukit Raya Iptu Dodi Vivino mengatakan, kronologi kejadian bermula saat pemilik gudang dan anaknya mendatangi bangunan tersebut untuk mengukur tanah bersama pihak Badan Pertanahan Nasional (BPN). Sebab mereka berencana akan membangun rumah toko (ruko) di lokasi tersebut.
Saat anak pemilik gudang masuk untuk mengecek listrik, dia mencium bau menyengat. Dari kejauhan terlihat onggokan sesuatu yang berwarna hitam di tengah gudang.
Setelah dihampiri, dia terkejut melihat onggokan hitam tersebut merupakan mayat membusuk dan mengeluarkan aroma tak sedap.
Mayat pria yang diperkirakan berusia 30 tahun tersebut ditemukan dalam kondisi telentang dan tubuhnya sudah mulai mengering. Dilihat dari kondisinya, diperkirakan waktu kematiannya sudah lebih dari dua minggu.
"Benar, kami mendapatkan informasi penemuan mayat pria. Di saku kanannya ditemukan tang. Setelah menyisir di sekitar TKP, kami menemukan potongan kabel," ujar Dodi, Kamis (2/6/2022).
Berdasarkan keterangan pemilik, gudang ini ditinggal dalam keadaan tidak terkunci dan pintu terbuka. Selain itu, listrik juga dimatikan. Gudang sudang ditinggalkan sejak pertengahan April 2022.
Selanjutnya mayat pria ini dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk dilakukan pemeriksaan. Namun untuk penyebab pasti kematian belum diketahui karena tidak diautopsi.
"Ciri-ciri korban gigi depan ompong, menggunakan jaket oranye bagian belakang bertuliskan Netherlands, menggunakan celana jeans hitam dan memakai tanda pengenal yang tergantung di leher dengan tulisan 'Bentoel Group Visitor 14'," katanya.
Bagi masyarakat yang kenal dengan ciri-ciri korban diharapkan dapat mendatangi RS Bhayangkara Polda Riau. Kini jenazah korban disimpan di lemari pendingin RS Bhayangkara Polda Riau sambil menunggu keluarga.
Editor: Donald Karouw