Metode Bioreeftek, Desa Kabalutan Budi Daya Terumbu Karang Gunakan Tempurung Kelapa
PALU, iNews.id-Menjaga ekosistem bawah air, warga Pulau Kabalutan, Taman Nasional Kepulauan Togean, Kabupaten Tojo Una-una (Touna), Sulawesi Tengah budi daya terumbu karang. Metodenya menggunakan bioreeftek dari tempurung kelapa.
Koordinator Program Karsa Institute di Desa Kabalutan Davidson Roto Nono metode bioreeftek memungkinkan membuat tempurung kelapa untuk budi daya terumbu karang.
“Bioreeftek merupakan salah satu jenis terumbu karang buatan yang telah dikembangkan oleh Balai Penelitian dan Observasi Laut (BPOL) Kementerian Kelautan dan Perikanan sejak tahun 2018,” katanya, Sabtu (16/4/2022).
Pelaksanaan budi daya terumbu karang ini, kata dia, dilakukan 10-15 April 2022 dan melibatkan masyarakat lokal. Termasuk pula di dalamnya anak-anak muda setempat.
“Metode bioreeftek di kawasan Taman Nasional Kepulauan Togean ini merupakan budi daya pertama yang dilakukan di laut Sulteng,” akunya.
David menjelaskan, disebut bioreeftek karena penggunaan batok atau tempurung kelapa sebagai substrat atau media penempelan larva planula karang. Tempurung kelapa menjadi medium perkembangan alami individu karang yang baru.
“Sekitar 600 tempurung kelapa ditempatkan di kedalaman antara 2 hingga 3 meter di dasar perairan Pulau Kabalutan. Kondisi ekosistem terumbu karang yang relatif baik dengan dasar yang cukup rata,” terangnya.
Alasan pemilihan metode ini, kata David, karena banyaknya pohon kelapa yang tumbuh di kawasan pesisir Kepulauan Togean. Konstruksinya sederhana dan mudah dibuat.
“Sehingga metode ini relatif efisien dan terjangkau oleh masyarakat," ujarnya.(*)
Editor: Febrian Putra