Meski Pelabuhan Pantoloan Palu Rusak Parah, Kapal Masih Bisa Bersandar
JAKARTA, iNews.id – Pelabuhan Pantoloan yang terletak di Kota Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng), dikabarkan mengalami kerusakan parah akibat gempa bumi dan tsunami yang melanda Kabupaten Donggala dan Kota Palu, Jumat (28/9/2018). Namun, kondisi pelabuhan masih efektif untuk dioperasionalkan.
Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi menyampaikan, saat kunjungannya ke Pelabuhan Pantoloan di hari kedua setelah gempa bumi dan tsunami melanda wilayah tersebut, dia menemukan kerusakan pada crane dan bagian terminal.
“Tapi pelabuhannya sendiri masih cukup baik. Artinya tidak ada deflection (defleksi atau penyimpangan arah) dan tidak ada crack (retak),” ujarnya di Gedung Karsa Kemehub, Jakarta, Senin (1/10/2018).
Walaupun mengalami kerusakan cukup parah di Pelabuhan Pantoloan, beberapa kapal yang bersandar di pelabuhan tersebut. Ketiganya yakni, Kapal Lambelu dari Balikpapan, Kapal Motor (KM) Bukit Suntang dari Pare-Pare, dan kapal bermuatan ternak dari Pare-Pare. Tidak menutup kemungkinan dalam waktu dekat ada kapal lain akan bersandar di pelabuhan itu.
“Dalam waktu dekat ini akan ada Kapal Wasatimbo, Japal Nia Gersa, Kapal Gadua, Gebi, kapal-kapal Merak yang merapat di Pantoloan,” kata ,antan Dirut Angkasa Pura II ini.
Menurut dia, Pelabuhan Pantoloan akan efektif menampung banyak penumpang. Dia akan menyarankan beberapa bus dari Bandara Mutiara Sis Al Jufri menuju Pelabuhan Pantoloan.
“Karena kalau di (Bandara Mutiara Sis) Al-Jufri 2.000 orang harus diangkut dalam satu hari. Kalau di Pantoloan dalam satu kapal bisa diangkut. Ini menjadi satu ide dari kami. Semoga ada suatu usaha yg signifikan. Silakan mereka berjalan menuju Pantoloan dan bisa bergerak dari Palu,” paparnya.
Editor: Maria Christina