get app
inews
Aa Text
Read Next : Gempa Hari Ini Guncang Pacitan Jatim, Cek Magnitudonya!

Mendikbud Pastikan Kegiatan Belajar di Lombok Tetap Berjalan

Rabu, 08 Agustus 2018 - 18:00:00 WIB
Mendikbud Pastikan Kegiatan Belajar di Lombok Tetap Berjalan
Sejumlah anak korban gempa bumi di Lombok mendapat trauma healing dari TNI. (Foto: Puspen TNI)

SOLO, iNews.id - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy meminta agar kegiatan belajar mengajar (KBM) di seluruh sekolah Lombok, Nusa Tenggara Barat harus tetap berjalan menyusul gempa bumi 7,0 Skala Richter (SR) mengguncang wilayah itu, Minggu (5/8/2018).

Menurut Muhadjir, Kemendikbud juga sudah mengirimkan puluhan tenda untuk kegiatan belajar mengajar darurat. Tujuannya agar sampai kegiatan KBM terganggu. Sedangkan persoalan lainnya akan ditangani belakangan.

"Kerusakan ditangani belakangan. Sekolah tak boleh libur, kegiatan belajar mengajar jalan terus," kata Muhadjir Effendy di kampus Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Jawa Tengah, Rabu (8/8/2018), seperti dikutip SINDOnews.

Sejauh ini kerusakan sekolah masih didata. Namun sekali lagi, yang mendesak ditangani adalah siswanya dahulu. Selain tenda untuk ruang kelas darurat, Kemendikbud juga mengirim school kit, seragam dan makanan tambahan. Tak kalah penting adalah trauma healing


Muhadjir menegaskan, jajarannya saat ini memfoksukan perhatian kepada sekolah dan lembaga pendidikan. Sebanyak 65 tenda telah dikirim dari Jakarta dan Bali. Tenda dari Bali sebelumnya dipakai saat erupsi Gunung Agung. "Setelah selesai selanjutnya ditarik ke Lombok untuk ruang kelas darurat," ujar Mendikbud.

Ketua Komite III DPD  Fahira Idris mengatakan, semua sumber daya harus dikerahkan agar proses tanggap-darurat berlangsung optimal sehingga mampu menyelamatkan sebanyak mungkin korban. Selain itu juga memastikan kebutuhan pangan, sandang, tempat berteduh, sanitasi, dan kedapuran bagi mereka yang menjadi korban gempa dan tinggal sementara di pengungsian.

“Sembari itu, pemerintah juga harus bergerak cepat merencanakan dan menyiapkan proses rehab-rekon (rehabilitasi-rekonstruksi),” kata Fahira Idris, di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta (8/8/2018).

Fahira menuturkan, selama proses rehabilitasi berlangsung, berbagai kerusakan fisik terutama tempat tinggal dan berbagai fasilitas publik seperti fasilitas kesehatan, pendidikan, dan kantor pemerintahan, secepat mungkin dibangun kembali secara permenen (rekonstruksi). Tentunya, dengan memperhatikan standar konstruksi bangunan yang lebih tahan terhadap bencana.

Editor: Kastolani Marzuki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut