Membanggakan, Ini 2 Sosok Jenderal TNI AD Pertama dan Kedua asal Timor Timur
JAKARTA, iNews.id - Dua putra Timor Timur sukses meniti karier di militer hingga menjadi perwira tinggi TNI. Keduanya yakni Mayjen TNI Rui Fernando Guedes Palmeiras Duarte dan Brigjen TNI Antonio Rangel Da Silva.
Timor Timur memang tak bisa dipisahkan dari sejarah panjang Indonesia. Provinsi yang dulu bagian NKRI tersebut kini menjadi negara Timor Leste.
Kedua jenderal TNI ini merupakan putra dari para pejuang Timor Timur yang berhasil menjadi perwira tinggi TNI.
Sejak 19 April 2022, Mayjen Rui dipercaya mengemban amanat sebagai Kepala Satuan Pengawas Universitas Pertahanan (Kasatwas Unhan). Hal ini didasarkan Keputusan Panglima Tentara Nasional Nomor Kep/355/IV/2022 tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan Dalam Jabatan di Lingkungan TNI.
Sebelum menjabat sebagai Kasatwas Unhan, lulusan Akademi Militer (Akmil) 1993 dari kecabangan Infanteri (Kopassus) ini menjabat sebagai Karo TU dan Protokol Setjen Kementerian Pertahanan (Kemhan) dengan pangkat Brigjen TNI.
Selama meniti kariernya di militer, Jenderal TNI bintang dua ini pernah menduduki berbagai posisi strategis di antaranya sebagai Komandan Kompi Batalyon 11 Grup 1 Kopassus.
"Saya bangga pernah mengenal dekat dengan mereka berdua, terutama dengan Mayjen TNI Rui Duarte (Kopassus), putra dari alm José Manuel Duarte salah satu pemimpin pemberontakan terhadap pemerintah Portugal di Viqueque, Timor Portugal tahun 1959, yang bersama seluruh keluarganya dibuang ke negara jajahan Portugis di Afrika ke Mozambique dan baru kembali (repatriasi) ke Timor Timur pada tahun 1986," tulis mantan Kasum TNI Letjen (Purn) Johannes Suryo Prabowo di akun @suryoprabowo2011 dikutip iNews, Senin (13/6/2022).
Sementara Brigjen TNI Antonio da Silva (Raider) kelahiran Timor Portugis tahun 1966. Dia merupakan alumni Akmil 1992 yang sejak 19 April 2022 menjabat sebagai Waasintel Kasad bidang Jemen Intel. Dia pernah bertugas sebagai instrukrur taktik bertempur di Pusat Kesenjataan Infanteri, Bandung.
"Mereka bisa, kita pun bisa," tulisnya.
Editor: Donald Karouw