Mayat Pegawai Honorer Dishut Seruyan Ditemukan Bersimbah Darah di Jalan Soekarno Sampit

SAMPIT, iNews.id – Warga digegerkan dengan penemuan mayat bersimbah darah di Jalan Soekarno atau Lingkar Utara, Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah (Kalteng), Sabtu (4/4/2020). Mayat laki-laki tersebut diketahui bernama Padlian Noor (40), pegawai honorer Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Dinas Kehutanan Kalteng.
Jenazah korban ditemukan dengan luka di kepala yang mengeluarkan darah. Korban mengenakan kaos dan celana jins dengan tas selempang hitam yang masih menempel di tubuh korban. Namun, belum diketahui apakah ada barang berharga milik korban yang hilang.
Polisi yang datang ke lokasi kejadian kemudian membawa jenazah warga Jalan Patimura, Kecamatan Seruyan Hilir, Kabupaten Seruyan itu ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Murjani Sampit.
“Korban merupakan warga Kabupaten Seruyan. Jenazah dibawa ke RSUD dr Murjani Sampit. Kasus ini masih diselidiki,” kata Kapolres Kotawaringin Timur AKBP Mohammad Rommel di Sampit.
Rommel mengatakan, menurut laporan warga, jenazah laki-laki itu ditemukan sekitar pukul 06.00 WIB oleh warga yang hendak melintas. Warga kaget ketika mendapati sesosok jenazah dengan posisi masih berada di aspal, namun di bagian sisi jalan.
Penemuan tubuh korban di lokasi itu menimbulkan tanda tanya karena lokasi itu cukup sepi. Tidak ditemukan kendaraan di sekitar lokasi kejadian. Lokasi kejadian dekat kantor Kementerian Agama Kabupaten Kotawaringin Timur.
Saat jenazah korban ditemukan, lalu lintas di kawasan itu masih sepi. Ruas jalan tersebut memang terkadang dilalui pengendara dari Jalan Jenderal Sudirman karena menjadi jalan pintas menuju arah Kota Palangka Raya sehingga cukup menghemat waktu.
Hingga kini, belum diketahui penyebab kematian laki-laki tersbut. Tidak ada saksi mata yang melihat kejadian tersebut.
Polisi masih menyelidiki kronologi kejadian ini. Polisi belum berkomentar lebih jauh apakah korban merupakan korban kecelakaan lalu lintas atau korban pembunuhan.
“Kami selidiki dulu supaya tahu kronologi kejadian yang sebenarnya. Kami meminta keterangan dari sejumlah pihak yang mungkin bisa memberi informasi terkait kejadian itu,” kata Rommel.
Editor: Maria Christina