get app
inews
Aa Text
Read Next : Korban Tewas Banjir-Longsor di Sumatra Bertambah jadi 1.016 Orang, 212 Hilang

Masuki Musim Hujan, BMKG Ingatkan Potensi Banjir Bandang di Sulteng

Senin, 15 Oktober 2018 - 20:23:00 WIB
Masuki Musim Hujan, BMKG Ingatkan Potensi Banjir Bandang di Sulteng
Banjir bandang menerjang wilayah Mandailing Natal, Sumatera Utara. Memasuki musim hujan, warga diminta meningkatkan kewaspadaan bencana banjir. (Foto: Dok.iNews.id)

JAKARTA, iNews.id - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperingatkan masyarakat untuk mewaspadai potensi banjir bandang di sejumlah wilayah Indonesia termasuk Sulawesi Tengah. Peringatan itu seiring semakin meningkatnya curah hujan.

"Mulai masuk musim penghujan berpotensi banjir dan longsor. Daerah yang berpotensi hujan ekstrim sekaligus berdekatan dengan patahan-patahan aktif dan di daerah itulah rentan banjir bandang," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers di Kantor BMKG, Jakarta, Senin (15/10/2018).

Wilayah yang rawan terjadinya banjir bandang adalah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Sulawesi Tengah, Maluku, Maluku Utara dan Papua.

Dwikorita menjelaskan, banjir bandang dikontrol oleh tiga kondisi utama, yaitu kondisi geologi yang terjadi pada daerah hulu dari sungai-sungai yang mengalir di zona pegunungan dengan tektonik aktif, yang berkaitan dengan kondisi patahan aktif dan kekar-kekar yang membentuk pegunungan dan lembah-lembah sungai.

Kedua, kondisi kegempaan dengan kekuatan mulai dari 2,5-4 Skala Richter. Kondisi ketiga, yakni dipicu hujan ekstrem pada daerah rentan longsor yang dikontrol kondisi geologi dan kegempaan. "Kondisi tersebut mengakibatkan terjadinya longsor-longsor atau reruntuhan batuan pada lereng dan lembah sungai pegunungan atau perbukitan tektonik aktif," tutur Dwikorita.

Endapan longsor kemudian terakumulasi di dalam lembah-lembah sungai yang akhirnya menghambat aliran sungai dari arah hulu. Ketika terjadi hujan ekstrem, endapan longsor itu akan tertekan sehingga jebol dan membentuk aliran tanah pekat bercampur air sungai dan material longsor seperti pohon tumbang dan ranting kayu yang meluncur dengan kecepatan tinggi. Aliran tersebut merupakan banjir bandang. "Jangkauan aliran banjir bandang dapat mencapai beberapa kilometer dari arah hulu," ujarnya.

Editor: Kastolani Marzuki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut