Massa Ormas Adat Tolak Kedatangan Habib Muhammad Bahar di Manado
MANADO, iNews.id – Ratusan orang dari ormas adat menolak kedatangan Habib Muhammad Bahar bin Ali bin Smith di Manado, Sulawesi Utara (Sulut), Senin (15/10/2018). Sampai saat ini, massa masih berkumpul di Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado menanti kedatangan Habib Bahar yang rencananya menghadiri Tabligh Akbar di Masjid Alwi bin Smith, Kelurahan Karame, Kecamatan Singkil.
Massa tersebut terdiri atas ormas adat Laskar Manguni Indonesia (LMI) di bawah pimpinan Steven Kembuan dan ormas adat Minaesa tou Indonesia yang dipimpin oleh Donny Lasut.
Habib Muhammad Bahar bin Ali bin Smith akan datang ke Manado dalam rangka menghadiri haul akbar ke-7 dari ayahnya, Al Habib Ali bin Abdurrahman bin Smith. Kemudian, doa akbar untuk bangsa Indonesia, khususnya doa bersama untuk korban pascagempa bumi di Palu dan Donggala.
Namun, massa menolak kedatangannya. Alasan penolakan mereka karena Habib Bahar merupakan pimpinan Front Pembela Islam (FPI). Menurut massa, dalam ceramahnya yang beredar di media sosial, Habib Bahar juga kerap melontarkan ceramah yang memprovokasi umat Islam untuk melakukan kekerasan.
“Ini sudah tahu-tahu membuat stabilitas keamanan tergangggu di Sulawesi Utara, kenapa mau diterima dan dikawal,” kata Steven Kembuan dalam orasinya, Senin (15/10/2018).
Steve Kembuan menambahkan, mereka menolak kedatangan Habib Bahar bukan karena doanya, tetapi karena Habib Bahar dalam ceramah-ceramahnya dinilai provokatif, intoleran, dan radikal. “Dia hina semua, sampai Pancasila juga,” ujar Kembuan.
Hingga Senin sore, massa masih berkumpul di Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado menanti kedatangan Habib Bahar. Perwakilan ormas adat juga sedang bernegosiasi dengan Kapolresta Manado Kombes Pol FX Surya Kumara, Dandim 1309 Manado Letkol Inf Elvino Yudha Kurniawan, Danlanudsri, Kolonel Nav Insan Nanjaya, dan General Manager Angkasa Pura I, Minggus Gandeguai untuk mendukung aksi mereka.
Editor: Maria Christina