Malam Takbiran, Pelabuhan Merak Lengang, Hanya 1 Dermaga Beroperasi

CILEGON, iNews.id - Pemerintah telah menetapkan 1 Syawal jatuh pada Senin (2/5/2022). Beberapa pemudik masih dalam perjalanan menuju kampung halamannya, salah satunya di Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten.

Pantauan MNC Portal Indonesia, pada malam takbiran masih terdapat beberapa pemudik yang mendatangi pelabuhan untuk menyeberang ke Pulau Sumatera.

Baca Juga

Menhub Budi Karya Minta Maaf atas Kemacetan Horor di Pelabuhan Merak

Meski tak seramai beberapa hari yang lalu, terdapat pemudik yang melakukan perjalanan saat gema takbir berkumandang. Dari tujuh dermaga yang tersedia pun hanya satu yang melayani penumpang karena sepinya pemudik.

Terlihat, kendaraan diarahkan ke dermaga satu untuk menyeberang ke Pulau Sumatera.

Baca Juga

Pelabuhan Merak Diguyur Hujan Sejak Minggu Pagi

Sebelumnya pada H-1 Lebaran 2022, sepanjang jalur menuju Pelabuhan Merak, Cilegon tampak lengang. Kepadatan yang terjadi pada hari-hari sebelumnya sudah tak terjadi lagi.

Dirlantas Polda Banten Kombes Pol Budi Mulyanto mengatakan, kepadatan mulai menurun sejak semalam.

Baca Juga

Tak Kunjung Berangkat, Pemudik Ngamuk di Pelabuhan Merak 

"Sebenarnya kalau dilihat dari kurun waktu selesai kurang lebih setelah salat tarawih tadi malam," kata Budi saat ditemui tim MNC Portal Indonesia, Minggu (1/5/2022).

Baca Juga

Tidak untuk Dibaca, Penjual Koran di Pelabuhan Merak Raih Omzet hingga Rp300.000

Secara berangsur kepadatan itu terus terjadi," ucapnya.

Saat ini, kelengangan terpantau dari Gerbang Tol (GT) Merak hingga masuk pelabuhan. Hanya ada sesekali kendaraan melintas di jalan alternatif Tol Merak Atas atau yang biasa disebut Cikuasa Atas menuju pelabuhan.

Baca Juga

Kisah Tukang Pijit Keliling di Pelabuhan Merak, Rela Tak Mudik Demi Nafkahi Anak

Tampak kendaraan penumpang seperti mobil pribadi yang membawa bagasi darurat di atas kendaraan dan bus. Beberapa lagi masih mengarah ke dermaga.

Antrean menuju dermaga di Pelabuhan Merak pun tak sepanjang beberapa hari yang lalu, kini tidak sampai pintu masuk pelabuhan.

Editor: Donald Karouw