Mahasiswa Untad Palu yang Mengungsi di Bukit Tondo Butuh Bantuan

GORONTALO, iNews.id – Sejumlah mahasiswa Universitas Tadulako (Untad) Palu, Sulteng, berharap ada bantuan transportasi penjemputan di Bukit Tondo. Lokasi itu menjadi tempat pengungsian sementara bagi para mahasiswa sejak gempa bumi dan tsunami terjadi sejak Jumat (28/9/2018) lalu.
Salah seorang mahasiswa Semester VII Fakultas Sosiologi Untad, Iki, mengatakan, Bukit Tondo berjarak 2,5 kilometer (km) dari belakang kampus itu. Lokasinya yang dekat membuat mahasiswa mengungsi ke sana saat gempa terjadi meskipun kondisinya kurang layak ditempati.
Selama ini sejumlah mahasiswa hanya dapat bantuan suplai makanan dari warga-warga serta makanan sisa yang dibawa dari tempat kos. Rata-rata pengungsi mahasiswa berasal dari rumah kos di perumahan dosen Kelurahan Tondo.
Sementara mahasiswa lainnya, Hartini berharap suplai bantuan makanan bagi pengungsi di Perbukitan Tondo sangat dibutuhkan saat ini. Mereka selama ini bertahan hanya dengan makan mi instan dan sisa stok makanan dari tempat kos.
“Kami membutuhkan selimut serta bantuan mobil penjemput bagi kami,” kata Hartini.
Hari ini memang ada sebagian mahasiswa mulai turun bukit. Namun, hanya mahasiswa yang memiliki kendaraan motor atau dijemput orang tuanya. Selebihnya masih bertahan sebab bingung tidak ada transportasi ke luar Palu.
Sementara Yusuf, salah satu warga Tolitoli akan menjemput tiga anaknya yang kuliah di Untad. Salah satunya yang bekerja sebagai asisten dosen. Pascagempa Jumat lalu, dia sempat komunikasi dengan salah satu anaknya melalui telepon seluler. Namun, mereka belum bisa bertemu karena belum turun dari bukit Tondo.
Dia mengaku anak yang dihubungi itu selamat, namun masih ada dua anaknya belum memberi kabar. “Saya sudah memasukkan nama anak-anaknya di daftar pencarian orang di beberapa posko pengungsian,” ujarnya.
Editor: Maria Christina